Lingkanews.com | Banda Aceh — Dewan Perwakilan Rakyat Aceh (DPRA) melantik tiga kader Partai Aceh sebagai anggota baru dalam Rapat Paripurna, Rabu (21/5/2025) di Gedung Utama DPRA. Pelantikan ini mengisi kekosongan kursi dewan setelah sejumlah legislator mundur untuk mencalonkan diri pada Pilkada 2024.
Wakil Ketua DPRA, H. Ali Basrah, S.Pd., M.M., memimpin langsung rapat tersebut. Hadir dalam kegiatan ini Gubernur Aceh, unsur Forkopimda, Wali Nanggroe, tokoh instansi vertikal, organisasi masyarakat, serta awak media. Dengan pelantikan ini, DPRA telah menyelesaikan seluruh proses penggantian antar waktu yang sebelumnya dimulai pada November 2024.
Tiga Kader Baru Gantikan Legislator yang Maju Pilkada
DPRA melantik Salmawati, M. Yusuf Pang Ucok, dan Ir. Azhar Abdurrahman sebagai anggota baru masa jabatan 2024–2029. Ketiganya menggantikan tiga anggota sebelumnya yang kini menjabat sebagai kepala daerah.
Salmawati atau Bunda Salma menggantikan H. Ismail A. Jalil (Ayahwa) yang terpilih sebagai Bupati Aceh Utara. M. Yusuf menggantikan Iskandar Usman Al-Farlaky yang menjadi Bupati Aceh Timur. Sementara itu, Azhar Abdurrahman mengambil alih kursi milik Tarmizi S.P., yang kini menjabat Bupati Aceh Barat.
Pelantikan ini mengacu pada Keputusan Mendagri Nomor 100.2.1.4-2281 Tahun 2025 serta Keputusan Nomor 100.2.1.4-2979/OTDA Tahun 2025. Sebelumnya, pada 22 November 2024, DPRA juga telah melantik dua anggota PAW dari Partai Aceh untuk periode yang sama.
DPRA Dorong Legislator Baru Perkuat Kinerja
Dalam sambutannya, Ali Basrah menyampaikan bahwa pelantikan ini menunjukkan kesinambungan mandat rakyat. Ia menegaskan pentingnya menjaga fungsi legislasi, anggaran, dan pengawasan agar aspirasi masyarakat terus terakomodasi.
“Kami berharap saudara-saudari yang baru dilantik segera beradaptasi dan bekerja maksimal untuk rakyat Aceh,” ujarnya. Ia juga menyoroti pentingnya membawa semangat baru dan pemikiran segar dalam menyusun kebijakan publik.
Ali menambahkan, “Dengan pengalaman yang dimiliki, kami percaya anggota baru bisa melahirkan solusi dan inovasi. Kita harus memastikan lembaga ini tetap produktif dan berpihak pada kepentingan masyarakat.”
Pelantikan Khidmat dan Simbol Komitmen Politik
Acara dimulai dengan pembacaan ayat suci Al-Qur’an dan dilanjutkan dengan pembacaan keputusan Mendagri. Proses pelantikan meliputi pengucapan sumpah, penandatanganan berita acara, serta penyematan lencana.
Setelah prosesi usai, ketiga anggota baru langsung menempati kursi legislatif dan bergabung dalam tugas dewan yang sedang berjalan. Rapat paripurna ditutup dengan doa bersama serta ucapan selamat dari Gubernur Aceh dan para tamu undangan.
Ali Basrah menyatakan bahwa pergantian ini penting untuk menjaga kesinambungan kelembagaan. “Kami ingin memastikan pelayanan publik tidak terganggu meskipun terjadi dinamika politik. Ini adalah bentuk tanggung jawab administratif sekaligus politik,” tegasnya.
Dengan bergabungnya ketiga anggota baru, DPRA kini kembali lengkap dan siap menjalankan tugas hingga akhir masa jabatan 2029. Prosesi ini juga mencerminkan transisi kepemimpinan yang tertib serta sesuai aturan konstitusi.