Lingkanews.com | Pidie Jaya – Wakil Gubernur Aceh, H. Fadhlullah, SE., menghadiri Wisuda ke-33 santri Madrasah Tsanawiyah dan Madrasah Aliyah Dayah Jeumala Amal, Minggu (11/5/2025). Acara yang berlangsung meriah di kompleks dayah tersebut turut dihadiri oleh sang istri, ratusan wali santri, alumni lintas angkatan, dan tamu undangan.
Kehadiran Fadhlullah, yang juga alumnus angkatan ke-7 Jeumala Amal, disambut hangat oleh pimpinan dayah dan dewan guru. Ia mengenang masa-masa belajarnya di dayah tersebut dengan penuh rasa bangga dan haru.
“Saya masih ingat bagaimana keras dan tegasnya pendidikan di sini. Ayahanda Hamdani seperti malaikat pencabut nyawa bagi kami,” ujarnya disambut tawa hadirin. “Tapi semua itu adalah pelajaran hidup yang membentuk karakter kami hari ini.”
Fadhlullah menyampaikan apresiasi kepada seluruh wali santri atas kepercayaannya terhadap Jeumala Amal. Ia menilai dayah ini sebagai salah satu pesantren terpadu terbaik di Indonesia yang tidak hanya mengajarkan ilmu agama, tapi juga kedisiplinan dan kepemimpinan.
Kepada para santri, ia berpesan bahwa waktu belajar di dayah adalah investasi berharga. “Tiga sampai enam tahun di sini akan terasa sebentar, tapi ikatan ukhuwah dan nilai-nilai yang kalian peroleh akan menemani sepanjang hidup,” katanya.
Dalam pidatonya, Fadhlullah juga membagikan kisah perjalanannya dari seorang santri hingga dipercaya menjadi Wakil Gubernur Aceh. Ia menekankan bahwa semua pencapaian itu adalah hasil dari kerja keras dan takdir Allah.
“Termasuk kebersamaan saya hari ini dengan partai besar seperti Gerindra, yang dulu sempat diragukan sebagian masyarakat Aceh. Kita semua bekerja demi rakyat, demi pendidikan, dan kesejahteraan generasi muda,” ujarnya.
Ia mengungkapkan bahwa Pemerintah Aceh tengah mempersiapkan program beasiswa luar negeri ke berbagai negara, termasuk China, Eropa, dan Timur Tengah. Setiap tahun, ditargetkan 1.000 pelajar Aceh dapat menempuh studi di luar negeri.
“Anak-anak Aceh harus tampil sebagai pemimpin global. Kita siapkan jalannya dari sekarang, dan dayah seperti Jeumala Amal harus jadi pencetak generasi unggul itu,” tegasnya.
Sebagai bentuk penghargaan, sejumlah alumni Jeumala Amal yang kini menduduki posisi penting turut dipeusijuek oleh pimpinan dayah. Mereka antara lain Fadhlullah, Kolonel Teuku Mustafa Kamal (Kapendam Iskandar Muda), M. Hendra Supandi (Direktur Dana & Jasa Bank Aceh Syariah), Muliadi (Kakanwil Kemenag Pidie Jaya), dan Afdhal Khalilullah (Wakil Wali Kota Banda Aceh).
Ketua Yayasan Jeumala Amal, T. Umar Laksamana, mengungkapkan bahwa sejak 2021, dayah tersebut telah mengembangkan model pendidikan berbasis ekonomi sirkular yang aplikatif dan berdampak.
Program tersebut meliputi bank kompos, kebun organik, bank sampah plastik, hingga peternakan bebek yang terintegrasi dengan maggot. Program ini didukung oleh CSR Bursa Efek Indonesia dan Bank Syariah Indonesia.
“Tujuan kami bukan hanya mencetak pemimpin masa depan, tapi juga pelopor wirausaha yang peduli lingkungan dan berorientasi solusi,” ujar Umar.
Mengangkat tema “Membangun Wawasan Wirausaha Berbasis Ekonomi Sirkular yang Rahmatan Lil Alamin”, wisuda kali ini turut menghadirkan Direktur Manajemen Risiko PT Bank Syariah Indonesia (BSI), Grandhis Helmi Harumansyah.
Dalam kuliah umumnya, Grandhis memaparkan pentingnya pendekatan ekonomi sirkular yang tidak hanya ramah lingkungan, tetapi juga menciptakan peluang bisnis berkelanjutan. “Jeumala Amal sudah mempraktikkan ini. Dan ini bisa jadi contoh nasional,” katanya.
Ia menambahkan, BSI akan terus mendorong pembiayaan untuk usaha-usaha berbasis lingkungan dan sumber daya lokal. “Kita ingin wirausaha tumbuh dengan nilai-nilai keislaman dan keberlanjutan,” pungkasnya.
Baca berita pilihan kami lainnya langsung di ponselmu : WhatsApp Channel