PBN Aceh Siap Perangi Hoaks, Desak Aparat Tindak Tegas Penipu Publik
Lingkanews.com | Banda Aceh — Patriot Bela Nusantara (PBN) Aceh menyatakan siap melawan penyebaran hoaks dan penipuan publik. Organisasi ini menyikapi kasus terbaru yang mencatut nama istri Gubernur Aceh untuk modus bantuan rumah dan modal usaha.
Ketua PBN Aceh, Drs. M. Isa Alima, menanggapi kasus ini pada 24 Juni 2025. Ia mengecam pelaku yang menggunakan nama tokoh publik untuk menipu masyarakat. Menurutnya, tindakan seperti itu tidak hanya merugikan korban secara ekonomi, tapi juga merusak kepercayaan publik.
“Penipuan bukan sekadar soal uang. Pelaku juga mencuri kepercayaan dan martabat masyarakat Aceh,” tegas Isa.
PBN: Ini Bukan Sekadar Hoaks, Tapi Penghinaan
Isa menyebut aksi pelaku sebagai bentuk penghinaan terbuka terhadap pemerintah dan rakyat. Ia menilai tindakan itu jauh lebih dari sekadar menyebarkan hoaks biasa.
“Ketika nama istri Gubernur dipakai demi kepentingan pribadi, ini sudah melewati batas. Harus ditindak,” ujar Isa lagi.
PBN Aceh mendesak aparat penegak hukum segera menangkap pelaku. Isa menekankan agar tidak ada toleransi dalam penegakan hukum, siapa pun yang terlibat harus mempertanggungjawabkan perbuatannya.
“Kami tidak berdiri hanya untuk memberi nasihat. Kami berdiri untuk membela. Jika fitnah dipakai sebagai senjata, maka kebenaran adalah perisai,” katanya.
Peringatan kepada Masyarakat
Selain menuntut tindakan hukum, PBN juga menyerukan kewaspadaan masyarakat. Isa meminta warga tidak mudah percaya pada informasi atau tawaran bantuan yang tidak jelas asal usulnya.
“Kalau ada yang menjanjikan bantuan tapi tidak resmi, tolong dicek dulu. Jika ragu, laporkan,” tegasnya.
Ia juga menyarankan warga untuk menghindari menyebarkan informasi yang belum terverifikasi, terutama yang menyangkut nama tokoh publik. Menurutnya, masyarakat punya peran penting dalam menghentikan penyebaran hoaks.
Literasi Digital Jadi Kunci Pencegahan
Isa menilai rendahnya literasi digital menjadi salah satu penyebab hoaks mudah menyebar. Ia meminta pemerintah dan lembaga pendidikan untuk menggalakkan edukasi digital di semua kalangan, termasuk di desa-desa.
“Kami mendukung pembentukan posko literasi digital di kecamatan. Warga butuh tempat bertanya dan melapor,” ujarnya.
PBN Aceh menyatakan siap bekerja sama dengan tokoh masyarakat, sekolah, pesantren, dan media lokal untuk memperkuat literasi informasi. Isa berharap masyarakat Aceh semakin kritis dan tidak mudah dibohongi.
“Aceh harus jadi daerah yang cerdas dan tahan terhadap kebohongan,” tutupnya.