Ribuan Warga Hadiri Sharing Night Bersama Ustaz Hanan Attaki di Banda Aceh

Lingkanews.com | Banda Aceh Ribuan warga tumpah ruah memadati Taman Bustanussalatin, Kamis malam, 17 Juli 2025. Mereka datang bukan sekadar menghadiri festival, melainkan mengikuti malam penuh inspirasi bertajuk Sharing Night bersama pendakwah muda Ustaz Hanan Attaki. Acara ini merupakan bagian dari Banda Aceh Muharram Festival, yang mengusung tema besar “Hijrah Kolaboratif.”

Dalam suasana yang semarak namun sarat makna, Wali Kota Banda Aceh, Illiza Sa’aduddin Djamal, berdiri bersama masyarakat, menyatu dalam gema dakwah yang menggugah hati. Di tengah terpaan zaman yang kian deras, malam itu menjadi momentum penting untuk menghidupkan semangat hijrah—spiritual dan sosial—menuju kehidupan yang lebih bermakna.

Gema Hijrah dan Gairah Anak Muda

Sejak sore, warga mulai berdatangan ke lokasi. Saat malam menutup langit, taman kota itu telah penuh sesak oleh semangat. Kaum muda menjadi wajah paling mencolok malam itu—mereka datang dengan penuh antusias, siap menyambut inspirasi. Bahkan hujan yang sempat turun tidak menyurutkan semangat mereka.

Dipandu oleh host Awien Syuib, forum diskusi ini bukan hanya menjadi ajang ceramah satu arah. Sebaliknya, Ustaz Hanan Attaki menghidupkan suasana dengan dialog terbuka, tanya jawab, dan kisah-kisah hijrah yang menyentuh hati. Para peserta menyimak, bertanya, tertawa, dan tak sedikit yang terharu.

“Hijrah bukan hanya soal penampilan. Ini tentang perubahan hati, pola pikir, dan semangat untuk memperbaiki diri secara kolektif,” ujar Ustaz Hanan penuh semangat, yang langsung disambut tepuk tangan meriah.

Melalui dakwah interaktifnya, ia mengajak semua peserta—terutama generasi muda—untuk tidak ragu memulai langkah kecil dalam perubahan hidup. Dalam setiap kalimatnya, Ustaz Hanan menyelipkan pesan cinta, keteguhan hati, dan optimisme.

Wali Kota Illiza: “Hijrah Kita adalah Hijrah Budaya dan Spiritual”

Dalam sambutannya yang menyentuh hati, Wali Kota Illiza menyampaikan betapa pentingnya mempertahankan nilai-nilai luhur di tengah derasnya gelombang globalisasi. Ia mengingatkan bahwa perkembangan zaman tidak boleh menggerus identitas, terlebih akidah dan adab yang menjadi jati diri masyarakat Aceh.

“Perlindungan terhadap nilai-nilai keagamaan dan budaya sangat penting. Bagaimana kita memastikan bahwa generasi penerus tetap teguh pada akidah, berakhlak mulia, dan menjunjung tinggi kearifan lokal di tengah arus budaya global yang begitu cepat? Inilah bentuk hijrah kita—bukan hanya personal, tetapi juga hijrah budaya dan spiritual,” tutur Illiza dengan suara lantang dan penuh keyakinan.

Ia pun menyerukan semangat kolaborasi kepada seluruh elemen masyarakat. Menurutnya, sebuah kota tidak akan tumbuh hanya dengan pembangunan fisik, tetapi harus juga ditopang oleh kekuatan spiritual, kolaborasi antarwarga, dan rasa saling peduli yang berakar kuat.

“Saya mengajak seluruh warga untuk terus merawat ukhuwah, menyebarkan kebaikan, dan bersama-sama mewujudkan Banda Aceh sebagai Kota Kolaborasi,” ucap Illiza, disambut dengan sorak dukungan dari warga.

Meski Hujan Turun, Semangat Tak Padam

Langit malam Banda Aceh sempat menurunkan hujan. Namun, tak seorang pun beranjak. Warga tetap bertahan di bawah payung, jaket, atau bahkan tanpa pelindung sama sekali. Mereka memilih tetap berada di tempat, menyimak setiap kata yang keluar dari lisan sang ustaz.

Wali Kota Illiza pun tak luput menyampaikan apresiasi mendalam. Ia menyampaikan rasa terima kasih kepada Ustaz Hanan Attaki atas kesediaannya mengisi kajian. Tak hanya itu, ia juga memberikan penghargaan kepada masyarakat yang tetap antusias mengikuti acara meski cuaca kurang bersahabat.

“Kepada Ustaz Hanan Attaki, saya ucapkan terima kasih karena telah hadir dan memberikan inspirasi yang luar biasa kepada warga kota. Saya juga mengapresiasi semangat masyarakat, komunitas dakwah, dan anak-anak muda yang bertahan hingga akhir kajian, meski hujan mengguyur,” ujar Illiza dengan penuh haru.

Acara malam itu terasa istimewa bukan hanya karena ribuan orang hadir, melainkan karena ruh persaudaraan dan semangat perubahan yang bergema di setiap sudut Taman Bustanussalatin. Saat acara berakhir, banyak yang enggan beranjak pulang. Mereka memilih untuk bertahan sebentar lebih lama, larut dalam momen spiritual yang menggugah batin.

Turut hadir dalam acara ini Wakil Wali Kota Banda Aceh Afdhal Khalilullah, Wali Kota Sabang Zulkifli H. Adam, Ketua DPRK Banda Aceh Irwansyah, unsur Forkopimda, para Kepala OPD, alim ulama, dan tokoh masyarakat. Kebersamaan mereka malam itu menjadi simbol bahwa hijrah tidak hanya milik individu, tetapi milik seluruh umat yang ingin menjadi lebih baik, bersama.

Berikan Komentar
error: Content is protected !!