Plt Sekda Aceh Resmi Luncurkan Versi Bahasa Inggris Buku Peularaa Damee
Lingkanews.com | Banda Aceh — Pelaksana Tugas Sekretaris Daerah (Plt Sekda) Aceh, M. Nasir, membuka secara resmi peluncuran versi bahasa Inggris buku Peularaa Damee karya Komisi Kebenaran dan Rekonsiliasi (KKR) Aceh. Acara ini berlangsung di Hotel The Pade, Aceh Besar, Kamis (14/8/2025), bekerja sama dengan Asia Justice and Rights (AJAR).
Pesan Perdamaian Aceh untuk Dunia
Peluncuran tersebut menghadirkan jajaran KKR Aceh, lembaga AJAR, perwakilan komisi kebenaran dari sejumlah negara, serta LSM lokal dan internasional di bidang kemanusiaan dan HAM.
Dalam sambutannya, M. Nasir menyampaikan apresiasi atas kerja keras KKR Aceh dan para mitra yang berhasil menyelesaikan laporan ini. Menurutnya, Peularaa Damee bukan sekadar catatan sejarah, melainkan cerminan harapan, perjuangan, dan keteguhan hati para korban konflik di Aceh.
Selain itu, ia menekankan bahwa versi bahasa Inggris membuka peluang besar bagi pesan perdamaian Aceh untuk menjangkau khalayak internasional. Oleh karena itu, buku ini menjadi pelajaran penting tentang keadilan transisi dan rekonsiliasi yang berlandaskan kemanusiaan.
Komitmen Pemerintah Aceh pada HAM dan Rekonsiliasi
M. Nasir menegaskan komitmen Pemerintah Aceh untuk menindaklanjuti rekomendasi KKR, memenuhi hak-hak korban, serta membangun kebijakan publik yang menjunjung HAM, keadilan, dan perdamaian.
Di samping itu, ia berharap peluncuran ini memperkuat kerja sama lintas pihak dan menginspirasi upaya perdamaian berkelanjutan, baik di Aceh maupun secara global.
Prosesi Peluncuran dan Harapan Ke Depan
Sebelum membuka acara, M. Nasir mengajak seluruh peserta untuk terus mendukung proses perdamaian Aceh. Akhirnya, ia menyatakan, “Bismillahirrahmanirrahim, peluncuran versi bahasa Inggris laporan Peularaa Damee saya buka secara resmi.”
Sementara itu, para peserta memberikan tepuk tangan meriah yang menandai dimulainya perjalanan baru buku ini. Dengan demikian, pesan perdamaian Aceh kini memiliki jangkauan yang lebih luas, sehingga dapat menginspirasi dunia melalui pengalaman rekonsiliasi di Tanah Rencong.