Pemuda Dewantara Ingatkan: Direksi Baru PT PIM Harus Bawa Perubahan Nyata

Ibnu Hajar

Lingkanews.com | Aceh Utara — Forum Karang Taruna lingkungan PT Pupuk Iskandar Muda (PIM) mengingatkan jajaran direksi baru agar memahami kekhususan Aceh sekaligus memperhatikan masyarakat sekitar. Mereka menegaskan, direksi baru wajib membawa perubahan nyata, kemajuan, dan kesejahteraan bagi lingkungan perusahaan.

Ucapan selamat datang pun mereka sampaikan kepada direksi baru yang telah resmi bertugas. “Selamat datang di bumi Serambi Mekkah, wilayah Pase Sagoe Bujang Salim, Kecamatan Dewantara, Kabupaten Aceh Utara, Provinsi Aceh,” ujar juru bicara Forum Karang Taruna, Ibnu Hajar.

Pemuda Tuntut Perhatian untuk Lingkungan Perusahaan

Forum Karang Taruna menyambut jajaran baru dengan prosesi tepung tawar di Masjid Bujang Salim. Namun, mereka menekankan bahwa simbol penerimaan tersebut harus dibuktikan melalui kerja nyata.

“PT PIM sudah berusia 43 tahun, hampir setengah abad. Ibarat manusia, sudah punya anak cucu. Maka, sejauh mana PT PIM membangkitkan sumber daya manusia di lingkungannya? Sejauh mana perusahaan membuka lapangan kerja untuk mengurangi pengangguran yang sudah over dosis di lingkungan perusahaan? Itu harus jadi catatan penting direksi baru,” tegas Ibnu Hajar.

Ia menambahkan, PT PIM tidak boleh sekadar mengejar keuntungan. Manajemen harus melahirkan regulasi dan program konkret yang berdampak langsung kepada masyarakat sekitar, terutama pemuda yang membutuhkan lapangan kerja.

Konflik Masa Lalu Jadi Alarm Serius

Forum Karang Taruna juga mengingatkan bahwa manajemen konflik kerap muncul di lingkungan PT PIM sejak berdiri pada 1982 hingga 2025. Menurut mereka, konflik berulang terjadi karena manajemen lama sering mengabaikan kekhususan Aceh maupun lingkungan sekitar.

“Kami tidak ingin kesalahan lama terulang. Direksi baru harus hadir dengan regulasi jelas, program konkret, dan komitmen penuh terhadap lingkungan perusahaan,” ujar Ibnu Hajar.

Ia menegaskan bahwa kehadiran direksi baru harus menjadi modal perubahan, kemajuan, kemakmuran, dan kesejahteraan bagi masyarakat sekitar. Dengan langkah serius, katanya, perusahaan dapat memberdayakan manusia di segala bidang dan mengurangi pengangguran yang menjerat generasi muda.

Jaga Kepercayaan Ulama dan Masyarakat

Dalam kesempatan itu, Ibnu Hajar mengingatkan bahwa prosesi tepung tawar bukan sekadar seremoni. Prosesi tersebut melambangkan amanah besar dari masyarakat Aceh kepada direksi baru.

“Walaupun bapak-bapak bukan orang Aceh, setelah ditepung tawari oleh ulama dan tokoh masyarakat, berarti kepercayaan kami sudah sepenuhnya diberikan. Jangan kecewakan ulama dengan agenda yang merusak syariat. Jangan kecewakan masyarakat dengan regulasi yang menyengsarakan rakyat. Kami akan mengawal setiap kebijakan direksi baru demi kepentingan lingkungan PT PIM,” tegasnya.

Harapan Pemuda untuk Sinergi ke Depan

Menutup pernyataan, Forum Karang Taruna menyampaikan harapan agar direksi baru menjadikan pemuda, tokoh agama, tokoh masyarakat, pimpinan desa, dan lembaga kepemudaan sebagai mitra utama. Mereka ingin semua pihak bersama-sama menanggung manis pahit perjalanan PT PIM ke depan.

“Selamat bekerja. Jadikan kami sebagai mitra utama. Dengan begitu, perjalanan PT PIM akan memberi manfaat nyata bagi masyarakat Aceh, khususnya di lingkungan perusahaan,” pungkas Ibnu Hajar.

Berikan Komentar
error: Content is protected !!