500 Lebih Juru Parkir Banda Aceh Terima Rompi dan Jas Hujan Baru
Lingkanews.com | Banda Aceh — Sebanyak 500 lebih juru parkir di Banda Aceh resmi menerima atribut baru berupa rompi, topi, sepatu, dan jas hujan. Penyerahan dilakukan secara simbolis oleh Ketua DPRK Banda Aceh, Irwansyah, bersama Wali Kota Banda Aceh, Illiza Sa’aduddin Djamal, kepada perwakilan juru parkir di Banda Aceh, Kamis (11/9/2025).
Program ini terlaksana melalui Anggaran Pendapatan dan Belanja Kota (APBK) Banda Aceh yang dijalankan oleh Dinas Perhubungan. Menurut Ketua DPRK, pengadaan atribut ini menjadi langkah nyata dalam memperkuat peran juru parkir sebagai garda terdepan untuk menjaga ketertiban lalu lintas di ibu kota provinsi Aceh.
Juru Parkir Garda Terdepan Ketertiban Kota
Irwansyah menegaskan bahwa juru parkir memiliki tanggung jawab penting dalam menata parkir Banda Aceh yang masih belum tertib di sejumlah titik. Ia berharap dengan atribut baru, para juru parkir dapat bekerja lebih disiplin, sabar, dan ikhlas demi menciptakan kenyamanan masyarakat.
“Alhamdulillah, kita ingin juru parkir bekerja dengan penuh tanggung jawab. Ketertiban kota sangat bergantung pada mereka sebagai ujung tombak pengendalian parkir,” ujar Irwansyah. Selain itu, ia menekankan bahwa perlengkapan standar seperti jas hujan akan membantu juru parkir tetap melaksanakan tugas meski dalam cuaca buruk.
Perlengkapan Baru untuk Dukung Kinerja
Selain rompi dan topi, setiap juru parkir juga menerima sepatu dan jas hujan. Dengan perlengkapan ini, mereka dapat memastikan keamanan serta kenyamanan pengendara yang memarkirkan kendaraan di lokasi yang telah ditentukan.
Ketua DPRK Banda Aceh menyebut, perhatian ini tidak hanya soal kelengkapan fisik, tetapi juga bentuk apresiasi pemerintah terhadap pengabdian juru parkir. “Dengan adanya atribut ini, kami ingin mereka merasa dihargai sekaligus lebih percaya diri,” tambah Irwansyah.
Kisah Suka dan Duka Juru Parkir
Dalam kegiatan tersebut, Irwansyah juga mendengarkan langsung kisah suka dan duka para juru parkir. Sebagian dari mereka telah mengabdi puluhan tahun, bahkan lebih dari 40 tahun. Ada pula yang menghadapi keterbatasan fisik, namun tetap setia menjalankan tugas di lapangan.
Kisah suka muncul ketika pengendara memberikan uang lebih atau menganggap retribusi parkir sebagai bentuk infaq. Banyak anak-anak juru parkir yang berhasil menempuh pendidikan tinggi berkat jerih payah orang tuanya. Namun, kisah duka juga tidak sedikit. Beberapa pengendara menolak membayar, bersikap kasar, bahkan memarahi juru parkir tanpa alasan jelas.
Harapan untuk Juru Parkir dan Masyarakat
Irwansyah menegaskan bahwa perhatian ini diharapkan dapat meningkatkan semangat para juru parkir dalam melaksanakan tugas. Ia juga mengajak masyarakat agar lebih menghargai peran mereka dalam menciptakan ketertiban lalu lintas.
“Kami berharap, para juru parkir semakin bersemangat dengan atribut ini. Masyarakat juga harus memahami bahwa mereka bagian penting dari wajah Banda Aceh,” tutup Irwansyah.