Anyaman Pandan Jadi Produk Unggulan Aceh Timur, Kak Ana Ajak Generasi Muda Lestarikan Warisan Budaya
Lingkanews.com | Idi Rayeuk — Anyaman pandan kini menjadi produk unggulan kerajinan tangan di Kabupaten Aceh Timur. Ketua Dekranasda Aceh, Marlina Muzakir atau Kak Ana, menyampaikan apresiasinya saat meninjau showroom Dekranasda Aceh Timur, Minggu (14/9/2025). Ia menilai anyaman perajin lokal memiliki kualitas tinggi serta daya tarik yang mampu bersaing di pasar luas.
Dalam kunjungan itu, Kak Ana hadir bersama Ketua Dekranasda Aceh Timur, Lismawani Hasbi. Ia menegaskan bahwa karya para perajin layak dipromosikan lebih luas karena keunikan dan kualitas yang konsisten.
Produk Anyaman Pandan Pikat Perhatian
Kak Ana melihat langsung deretan produk yang dipajang, mulai dari tas, dompet, kotak tisu, sajadah, hingga tikar berbahan pandan. Semua produk dikerjakan manual oleh tangan terampil masyarakat setempat. Menurutnya, kerja keras perajin Aceh Timur terbukti menghadirkan produk bernilai tinggi yang mampu bersaing dengan produk pabrikan.
“Setiap helai anyaman pandan memiliki cerita tentang ketekunan dan dedikasi. Ini bukan hanya kerajinan, tetapi warisan budaya yang patut kita banggakan,” ujarnya.
Kain Songket Juga Jadi Andalan
Selain anyaman pandan, showroom Dekranasda Aceh Timur juga menampilkan kain songket dengan berbagai motif dan warna. Kain-kain tersebut sudah diolah menjadi busana siap pakai yang elegan dan menambah ragam produk unggulan daerah. Kak Ana menyebut bahwa kehadiran songket dalam pameran menunjukkan betapa kayanya warisan tekstil Aceh.
“Songket dan anyaman pandan punya identitas kuat. Kalau kita serius mengembangkan, produk ini bisa menembus pasar nasional bahkan internasional,” katanya.
Dorong Generasi Muda Lanjutkan Tradisi
Dalam kesempatan itu, Kak Ana berdialog langsung dengan sejumlah perajin. Ia menekankan pentingnya regenerasi agar keterampilan menganyam dan menenun tidak punah dimakan zaman.
“Anak muda harus ikut belajar. Kalau keterampilan ini terus diwariskan, insyaallah budaya kita tetap lestari,” tegasnya.
Ia juga mengingatkan masyarakat untuk menghargai karya lokal dengan membeli produk asli buatan perajin Aceh. Menurutnya, dukungan nyata dari masyarakat menjadi energi besar bagi para pengrajin.
Dukung dengan Aksi Nyata
Sebagai bentuk dukungan langsung, Kak Ana membeli beberapa produk yang dipajang di showroom. Ia menyampaikan bahwa belanja produk lokal merupakan cara paling sederhana namun efektif untuk menjaga agar industri kerajinan tetap hidup.
“Ayo, siapa pun yang ingin produk berkualitas, segera datang ke showroom Dekranasda Kabupaten Aceh Timur. Mari kita tunjukkan kecintaan pada karya anak daerah,” serunya.
Harapan untuk Kerajinan Aceh Timur
Kak Ana menutup kunjungannya dengan menyampaikan harapan besar agar Dekranasda Aceh Timur terus menjadi motor penggerak pemberdayaan perajin. Ia yakin bahwa dengan sinergi pemerintah, perajin, dan masyarakat, kerajinan lokal dapat berkembang lebih luas dan memberi manfaat ekonomi bagi banyak keluarga.
“Kerajinan pandan ini punya potensi besar. Kalau kita kelola dengan baik, produk lokal akan menjadi ikon baru Aceh Timur di mata nasional,” pungkasnya.