UIN Ar-Raniry Buka Jalur RPL untuk Guru PAUD, Pengalaman Mengajar Kini Diakui Akademik

Penandatanganan nota kesepahaman (MoU) antara UIN Ar-Raniry bersama PAUD Aceh, Jumat (26/9/2025).

Lingkanews.com | Banda Aceh — Universitas Islam Negeri (UIN) Ar-Raniry Banda Aceh membuka jalan baru bagi guru Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) untuk melanjutkan studi tanpa harus memulai dari awal. Melalui program Rekognisi Pembelajaran Lampau (RPL), pengalaman mengajar mereka diakui sebagai kompetensi akademik.

Langkah ini ditandai dengan penandatanganan nota kesepahaman antara Rektor UIN Ar-Raniry, Prof Dr Mujiburrahman, dan Bunda PAUD Aceh, Marlina Usman, di Pendopo Gubernur Aceh, Jumat (26/9/2025). Acara itu juga disaksikan langsung oleh Sekretaris Daerah Aceh, M. Nasir.


Pemerintah Aceh Tegaskan Komitmen Pendidikan 13 Tahun

Dalam sambutannya, M. Nasir menegaskan bahwa program wajib belajar 13 tahun bukan hanya seremonial. Menurutnya, Pemerintah Aceh berkomitmen memastikan setiap anak mendapat pendidikan yang adil, setara, dan berkualitas.

“Pendidikan adalah investasi paling berharga bagi masa depan. Melalui pendidikan, generasi muda Aceh dapat keluar dari lingkaran kemiskinan, keterbelakangan, dan kebodohan,” tegas Nasir.

Ia menjelaskan bahwa wajib belajar 13 tahun mencakup satu tahun prasekolah sebagai fondasi penting untuk tumbuh kembang anak. Namun, ia mengakui Aceh masih menghadapi tantangan serius, mulai dari kasus anak putus sekolah, kesenjangan kualitas pendidikan, keterbatasan sarana, hingga rendahnya akreditasi sebagian lembaga PAUD.

Menurut Nasir, semua pihak harus bersinergi untuk mengatasi persoalan itu. “Tantangan ini hanya bisa diatasi bila kita bergandengan tangan, memperkuat sinergi lintas sektor, dan bergerak dalam langkah yang seirama,” ujarnya.


RPL Jadi Apresiasi untuk Guru PAUD

Rektor UIN Ar-Raniry, Prof Mujiburrahman, menjelaskan bahwa RPL hadir sebagai solusi sekaligus penghargaan. Program ini memberi kesempatan guru PAUD yang sudah lama mengabdi agar tidak memulai pendidikan dari nol saat menempuh jenjang sarjana maupun magister.

“Melalui program RPL, pengalaman guru PAUD dihargai dan diakui secara akademik. Ini bentuk apresiasi sekaligus dorongan agar tenaga pendidik PAUD lebih profesional dan berdaya saing,” jelasnya.

Dengan program tersebut, UIN Ar-Raniry ingin membangun ekosistem pendidikan tinggi yang inklusif. Selain itu, universitas juga mendorong agar guru PAUD memiliki bekal akademik yang lebih kuat.


Penerimaan Mahasiswa RPL Sudah Dibuka

Sekretaris Prodi Pendidikan Islam Anak Usia Dini (PIAUD), Dewi Fitriani, menambahkan bahwa penerimaan mahasiswa melalui jalur RPL Tipe A1 sudah resmi dibuka pada semester ganjil 2025/2026.

Ia menjelaskan, sistem pembelajaran akan menggunakan metode sinkronus dan asinkronus. Dengan begitu, para guru tetap dapat mengikuti kuliah tanpa harus meninggalkan aktivitas mengajar sehari-hari.

Selain itu, Dewi menekankan bahwa sistem ini dirancang agar fleksibel dan ramah bagi guru PAUD yang selama ini terbatas oleh waktu. Dengan demikian, mereka bisa terus meningkatkan kompetensi tanpa mengorbankan pengabdian di sekolah.


Harapan Besar untuk Pendidikan Anak Aceh

Program RPL tidak hanya membuka kesempatan bagi guru PAUD, tetapi juga diharapkan meningkatkan kualitas pendidikan anak usia dini di Aceh. Dengan guru yang lebih terampil dan profesional, anak-anak bisa mendapatkan pendidikan dasar yang lebih baik.

Di sisi lain, kolaborasi antara pemerintah, universitas, dan lembaga PAUD menjadi bukti bahwa komitmen terhadap pendidikan anak usia dini semakin kuat. Oleh karena itu, publik menaruh harapan besar agar program ini benar-benar berjalan efektif dan berkelanjutan.

Berikan Komentar
error: Content is protected !!