Dari Reruntuhan Tumbuh Harapan, Disbudpar Aceh Gelar Pameran Foto di Museum Tsunami

Fotografer Frans Dellian berbincang dengan Kepala Disbudpar Aceh Dedy Yuswadi saat pembukaan pameran foto “Dari Reruntuhan Tumbuh Harapan” di Museum Tsunami Aceh, Selasa, 28 Oktober 2025.

Lingkanews.com | Banda Aceh — Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Disbudpar) Aceh menggelar pameran foto temporer bertajuk “Dari Reruntuhan Tumbuh Harapan” di Museum Tsunami Aceh. Pameran ini berlangsung hingga 2 November 2025 dan menampilkan 59 karya fotografer Aceh, Frans Dellian.

Frans memotret berbagai peristiwa penting sejak bencana tsunami 2004. Ia menampilkan kisah perjuangan masyarakat Aceh dari masa kehancuran hingga bangkit membangun kehidupan baru. Sebagian besar foto yang dipamerkan merupakan karya terbaru yang belum pernah ditampilkan sebelumnya.


Menyuarakan Ketangguhan Lewat Lensa

Frans Dellian memotret momen-momen krusial, mulai dari detik gelombang tsunami, evakuasi korban, hingga proses pemulihan sosial dan spiritual masyarakat Aceh. Ia juga mengabadikan suasana Banda Aceh pascagempa dan momen kebangkitan seperti apel ASN serta keberangkatan jemaah haji pertama setelah bencana.

“Setiap foto merekam cerita tentang kehilangan sekaligus kekuatan untuk bangkit. Melalui karya ini, saya ingin menunjukkan bahwa harapan tidak pernah mati,” ujar Frans.


Disbudpar Dorong Pemaknaan Sejarah Melalui Seni

Kepala Disbudpar Aceh, Dedy Yuswadi, menegaskan bahwa pameran tersebut menjadi sarana penting untuk mengingat kembali daya juang masyarakat Aceh. Menurutnya, setiap foto membawa pesan moral yang dalam tentang keteguhan hati dan rasa syukur.

“Pameran ini bukan sekadar dokumentasi visual, tetapi juga perjalanan jiwa. Dari ujian besar itu lahir semangat baru untuk terus bersyukur dan berbenah,” kata Dedy.

Ia menambahkan bahwa kegiatan seperti ini membantu memperkuat identitas Aceh sebagai daerah yang tangguh, religius, dan cinta damai. “Museum Tsunami menjadi ruang yang tidak hanya menyentuh emosi, tetapi juga mendidik masyarakat agar lebih menghargai kehidupan,” tambahnya.


Ruang Refleksi Bagi Generasi Muda

Pameran ini juga dirancang sebagai media edukasi bagi generasi muda. Disbudpar Aceh ingin agar mereka memahami bahwa semangat kebersamaan dan solidaritas menjadi kunci kebangkitan Aceh setelah bencana.

“Generasi muda perlu belajar dari sejarah. Melalui karya Frans, kita bisa melihat bagaimana Aceh bangkit karena tekad bersama,” ujar Dedy.

Selain itu, ia berharap masyarakat menjadikan kegiatan seni seperti ini sebagai ruang refleksi dan inspirasi. “Melihat foto-foto ini membuat kita sadar bahwa dari reruntuhan, selalu ada kehidupan yang tumbuh,” ucapnya.


Pameran Sebagai Simbol Harapan Baru

Melalui pameran “Dari Reruntuhan Tumbuh Harapan”, Disbudpar Aceh ingin menanamkan optimisme kepada masyarakat. Dedy memastikan pihaknya akan terus mendukung para seniman dan kegiatan budaya yang mengangkat nilai kemanusiaan.

“Kami ingin Museum Tsunami tidak hanya menjadi tempat mengenang bencana, tetapi juga simbol kebangkitan dan harapan bagi generasi masa depan,” tutupnya.

Berikan Komentar
error: Content is protected !!