Gubernur Aceh Lantik Kepengurusan Baru Baitul Mal Aceh Periode 2025–2030
Lingkanews.com | Banda Aceh — Gubernur Aceh Muzakir Manaf atau Mualem melantik dan mengambil sumpah jabatan Ketua serta Anggota Badan Baitul Mal Aceh periode 2025–2030 dalam prosesi resmi yang berlangsung khidmat di Restoran Pendopo Gubernur Aceh, Senin malam (17/11/2025). Prosesi tersebut menandai dimulainya masa tugas baru sekaligus momentum penyegaran struktur kelembagaan dalam pengelolaan zakat, infak, dan harta keagamaan lainnya.
Dalam struktur terbaru, Muhammad Yunus M. Yusuf menempati posisi Ketua Badan Baitul Mal Aceh. Ia akan memimpin kinerja bersama empat anggota yang dilantik, yaitu Fahmi M. Nasir, Mudawali Ibrahim, Taufik Hidayat HRP, dan Junaidi untuk menjalankan program dan tugas kelembagaan sesuai amanah syariat dan regulasi daerah.
Mualem Tekankan Amanah dan Integritas Kepengurusan Baru
Setelah pelantikan, Gubernur Mualem menyampaikan pesan agar seluruh unsur kepengurusan bekerja penuh tanggung jawab, ketelitian, dan amanah dalam menjalankan tugas. Ia menegaskan pentingnya profesionalitas untuk menjaga kepercayaan publik serta memastikan lembaga berjalan sesuai jalur transparansi dan akuntabilitas.
Mualem juga meminta agar para pengurus memahami bahwa tugas tersebut tidak hanya bersifat administratif, tetapi juga berdampak langsung pada keberlangsungan kesejahteraan umat. Ia menilai bahwa segala keputusan dan kebijakan akan mempengaruhi masyarakat luas, khususnya kaum miskin dan duafa.
Peran Sentral Baitul Mal Aceh dalam Pengelolaan Zakat
Gubernur menegaskan bahwa Baitul Mal Aceh memegang peran vital sebagai instrumen penyaluran zakat dan infak secara tepat sasaran. Ia melihat lembaga tersebut memiliki kedudukan strategis dalam mendukung pembangunan sosial, pemulihan ekonomi, dan pemberdayaan umat di Aceh.
Dalam kesempatan tersebut, ia mengapresiasi kinerja Baitul Mal Aceh selama ini yang dinilai menunjukkan perkembangan positif, terutama dalam peningkatan penghimpunan dana zakat dan infak. Ia menyebut capaian tersebut sebagai sinyal baik yang perlu dikembangkan dengan strategi lebih kuat.
Potensi Zakat Masih Sangat Besar di Aceh
Mualem menyampaikan bahwa potensi zakat di Aceh masih sangat besar dan belum tergarap maksimal. Ia meminta jajaran pengurus baru melakukan pendekatan lebih luas, kreatif, dan adaptif untuk meningkatkan kesadaran zakat di seluruh lapisan masyarakat.
Ia mengingatkan bahwa masih banyak masyarakat miskin dan duafa di Aceh yang membutuhkan bantuan. Ia yakin kepemimpinan baru dapat membawa perubahan positif melalui program berkelanjutan yang menyentuh kebutuhan penerima manfaat secara nyata.
Awal Tugas Baru Untuk Pemberdayaan Kesejahteraan Umat
Pelantikan tersebut menjadi awal perjalanan baru bagi Baitul Mal Aceh dalam memperkuat peran sebagai lembaga pengelola zakat yang memberikan dampak signifikan bagi kesejahteraan sosial. Masyarakat menantikan berbagai langkah baru yang dapat mempercepat pencapaian misi pemberdayaan dan pengentasan kemiskinan.
Momentum ini membuka ruang evaluasi terhadap program sebelumnya serta menegaskan komitmen pemerintah daerah untuk terus memperbaiki tata kelola zakat dan keuangan umat sesuai prinsip syariat dan asas keadilan.




