Batu Giok Raksasa Seberat 5.000 Ton Ditemukan di Nagan Raya, Bupati: Anugerah Besar untuk Masyarakat
Lingkanews.com | Suka Makmue — Batu giok raksasa dengan berat hampir 5.000 ton ditemukan di Kabupaten Nagan Raya, Aceh. Temuan ini menggemparkan masyarakat karena ukurannya jauh lebih besar dibanding batu giok seberat 20 ton yang sebelumnya juga ditemukan di kawasan yang sama.
Bupati Nagan Raya, Teuku Raja Keumangan (TRK), mengonfirmasi bahwa batu giok tersebut ditemukan di wilayah Kecamatan Beutong. Ia menyebut penemuan ini sebagai anugerah besar bagi masyarakat Aceh, khususnya Nagan Raya, yang dikenal memiliki sumber daya alam melimpah.
Batu Giok Lebih Besar dari Temuan Sebelumnya
TRK menjelaskan, batu giok kali ini memiliki ukuran dan berat yang jauh melebihi temuan sebelumnya. Menurutnya, temuan baru ini berpotensi menjadi salah satu batu giok terbesar di dunia.
“Ini adalah batu dengan ukuran lebih berat dan lebih besar dari penemuan batu giok sebelumnya di Nagan Raya,” ujar TRK, Jumat (24/10/2025).
Ia menuturkan, batu tersebut ditemukan tidak jauh dari lokasi penemuan batu giok yang sempat viral beberapa tahun lalu. Pemerintah daerah telah meninjau langsung lokasi temuan untuk memastikan kondisi dan keasliannya.
Dikelola untuk Kepentingan Masyarakat dan Umat
Bupati TRK menegaskan, seluruh hasil temuan batu giok di wilayahnya akan dikelola secara bertanggung jawab untuk kepentingan masyarakat. Ia menekankan bahwa kekayaan alam ini merupakan amanah yang harus dimanfaatkan dengan bijak.
“Ini anugerah Allah yang patut kita syukuri. Mungkin tidak semua daerah memiliki kekayaan seperti ini. Karena itu, hasilnya harus dinikmati oleh seluruh masyarakat,” tegasnya.
Ia menambahkan, Pemerintah Kabupaten Nagan Raya akan memastikan agar pengelolaan batu giok dilakukan secara transparan dan memberikan dampak ekonomi nyata bagi warga sekitar.
Dorong Pembangunan Masjid Giok Sebagai Ikon Nagan Raya
Penemuan batu giok raksasa ini membuka peluang besar untuk mempercepat pembangunan Masjid Giok Nagan Raya — ikon kebanggaan daerah yang dibangun dengan material batu giok asli. Masjid tersebut berlokasi di pusat Kota Suka Makmue dan diharapkan menjadi destinasi wisata religi serta ekonomi baru di Aceh.
“Masjid Giok menjadi simbol kemakmuran dan keislaman masyarakat Nagan Raya. Dengan adanya batu giok ini, pembangunan dapat lebih cepat dan manfaatnya dirasakan langsung oleh warga,” kata TRK.
Pemerintah juga berencana menggandeng para ahli geologi dan investor untuk mengelola batu giok tersebut secara profesional agar tidak merusak lingkungan dan tetap memberi nilai tambah bagi masyarakat.





