Daerah

Bayi Laki-laki Ditemukan di Pinggir Jalan Aceh Utara, Warga dan Polisi Bergerak Cepat

Lingkanews.com | Aceh Utara — Suasana pagi yang biasanya tenang di Desa Baro Kulam Gajah, Kecamatan Syamtalira Bayu, Kabupaten Aceh Utara, mendadak berubah geger. Seorang bayi laki-laki ditemukan dalam kondisi mengenaskan, tergeletak sendirian di pinggir jalan desa pada Rabu pagi, 23 Juli 2025.

Tangisan Bayi Menuntun Penyelamatan

Muhammad Yahya, seorang guru SD yang baru saja menunaikan shalat Subuh, mendengar tangisan lirih di antara semak tepi jalan. Suara itu berasal dari arah areal persawahan desa. Tanpa ragu, ia segera pulang dan memberitahu istrinya yang berprofesi sebagai bidan di Puskesmas Syamtalira Bayu.

Pasangan tersebut bergegas menuju sumber suara. Mereka menyusuri tepian sawah hingga akhirnya menemukan seorang bayi mungil yang baru berusia sekitar lima hari. Tubuh bayi itu terbungkus kain tipis dan terbaring di antara rerumputan basah akibat embun pagi. Dengan sigap, keduanya membawa bayi itu ke rumah mereka untuk mendapatkan pertolongan pertama.

Muhammad Yahya kemudian menghubungi Kanit Intelkam Polsek Syamtalira Bayu, Aiptu Muttaqim. Tidak lama kemudian, sejumlah personel Polsek tiba di lokasi. Petugas langsung membawa bayi tersebut ke Puskesmas guna mendapatkan perawatan medis secara menyeluruh.

Polisi, Tenaga Medis, dan Muspika Bergerak

Wakapolres Lhokseumawe Kompol Salmidin, S.E., M.M. segera turun tangan. Ia mengunjungi Puskesmas Syamtalira Bayu untuk meninjau langsung kondisi bayi dan memastikan proses penanganan berjalan cepat dan tepat. Kedatangan Wakapolres turut menunjukkan keseriusan aparat dalam menangani kasus penelantaran ini.

“Kapolres Lhokseumawe AKBP Dr. Ahzan memerintahkan kami untuk segera menindaklanjuti temuan ini,” ujar Kompol Salmidin. Ia menegaskan, pihaknya merasa sangat prihatin atas kejadian tersebut dan langsung mengaktifkan prosedur penanganan anak terlantar.

Kepala Puskesmas Bayu, Nurhibbati Amrira, menyampaikan bahwa kondisi bayi cukup stabil. Tenaga medis saat ini memberikan perawatan intensif dan menjaga bayi tersebut selama 24 jam. “Kami juga telah berkoordinasi dengan Unit Perlindungan Perempuan dan Anak (PPA), Muspika, dan dinas sosial,” jelasnya.

Penyelidikan Masih Berlangsung

Kompol Salmidin menyatakan bahwa proses penyelidikan terus berjalan. Pihak kepolisian mengumpulkan informasi dari warga dan memeriksa sejumlah CCTV yang berada di sekitar desa untuk melacak pelaku penelantaran. Ia mengajak masyarakat untuk aktif melaporkan jika mengetahui informasi apa pun yang berkaitan dengan kasus ini.

“Keselamatan dan masa depan bayi ini menjadi prioritas kami. Kami tidak akan berhenti sebelum mengetahui siapa yang bertanggung jawab atas penelantaran ini,” tegasnya.

Sementara itu, bayi tersebut masih dirawat di Puskesmas dengan pengawasan ketat dari tim medis dan aparat kepolisian. Pemerintah Kecamatan dan instansi perlindungan anak juga mulai mengambil langkah untuk memastikan keberlanjutan perlindungan bayi itu.

Berikan Komentar
error: Content is protected !!