BPOM Aceh Mantapkan Transparansi Informasi, Komisi Informasi Aceh Lakukan Monev 2025
Lingkanews.com | Banda Aceh — Balai Besar Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) di Banda Aceh menerima kunjungan Tim Monitoring dan Evaluasi (Monev) Keterbukaan Informasi Publik Tahun 2025 dari Komisi Informasi Aceh (KIA) di Kantor BPOM Aceh, Jumat (10/10/2025).
Kegiatan ini menegaskan komitmen BPOM Aceh dalam memperkuat pelayanan publik yang transparan, inklusif, dan berorientasi pada masyarakat. Melalui kunjungan tersebut, BPOM Aceh menunjukkan kesungguhan untuk menghadirkan sistem informasi publik yang terbuka dan mudah diakses.
BPOM Aceh Perkuat Sistem Informasi Publik
Kepala BPOM Aceh, Riyanto, memimpin langsung kegiatan visitasi Monev bersama tim Pejabat Pengelola Informasi dan Dokumentasi (PPID). Ia menegaskan bahwa keterbukaan informasi publik menjadi prioritas utama dalam meningkatkan kepercayaan masyarakat terhadap layanan BPOM.
BPOM Aceh kini menyediakan berbagai kanal layanan digital agar publik dapat memperoleh data dengan cepat dan akurat. Selain itu, lembaga ini juga melibatkan masyarakat melalui kegiatan edukatif yang mendorong partisipasi aktif dalam pengawasan obat dan makanan.
“Transparansi kami jalankan bukan hanya karena regulasi, tetapi sebagai bentuk tanggung jawab moral terhadap masyarakat,” ujar Riyanto tegas.
Komisi Informasi Aceh Apresiasi Langkah BPOM
Tim Komisi Informasi Aceh hadir dengan formasi lengkap yang terdiri atas Wakil Ketua KIA, Sabri; Komisioner Bidang Kelembagaan, Dian Rahmat Saputra; Tim Ahli, Adi Warsidi dan Nurlaily Idrus; serta staf sekretariat, Fatima Zahra dan Mukhlis. Mereka juga didampingi lima mahasiswa magang dari Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Syiah Kuala.
Sabri menyampaikan apresiasi atas keseriusan BPOM Aceh dalam memperkuat keterbukaan informasi publik. Ia menilai inovasi digital yang diterapkan mampu mempercepat pelayanan dan memperluas akses informasi bagi masyarakat.
“Langkah BPOM Aceh patut menjadi contoh bagi badan publik lain di Aceh. Kami melihat semangat kolaborasi yang nyata dalam mewujudkan transparansi,” tutur Sabri.
Selain itu, KIA menilai bahwa pendekatan inklusif BPOM Aceh yang melibatkan kelompok rentan menjadi bentuk nyata keberpihakan terhadap masyarakat luas.
BPOM Aceh Optimis Raih Predikat Informatif
Melalui visitasi Monev ini, BPOM Aceh menargetkan capaian terbaik dalam penilaian keterbukaan informasi publik tahun 2025. Riyanto menyampaikan bahwa timnya telah menyiapkan berbagai inovasi agar lembaga semakin informatif dan adaptif terhadap perubahan zaman.
BPOM Aceh berkomitmen untuk terus memperkuat budaya transparansi di seluruh lini pelayanan. Dengan dukungan teknologi informasi, lembaga ini ingin menjangkau masyarakat hingga ke wilayah terpencil.
“Kami terus berbenah agar setiap proses berjalan terbuka dan akuntabel. Tujuan kami sederhana, yaitu memastikan publik merasa dilayani dengan cepat, tepat, dan jelas,” tambah Riyanto.
Kegiatan visitasi Monev tersebut menjadi momentum penting bagi BPOM Aceh untuk memperkuat tata kelola informasi publik yang modern dan partisipatif. Dukungan KIA serta masyarakat mendorong lembaga ini untuk terus meningkatkan kualitas layanan informasi secara berkelanjutan.





