BPOM Aceh Sosialisasikan Keamanan Pangan dan Uji Jajanan Sekolah di MIN 8 Aceh Besar
Lingkanews.com | Aceh Besar — Balai Besar Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) Aceh menggelar sosialisasi keamanan pangan sekaligus pengujian jajanan kantin sekolah di Madrasah Ibtidaiyah Negeri (MIN) 8 Aceh Besar, Kecamatan Peukan Bada, Selasa, 28 Oktober 2025. Kegiatan ini menjadi bagian dari upaya meningkatkan kesadaran siswa terhadap pentingnya pangan sehat dan aman di lingkungan pendidikan.
Acara berlangsung di aula sekolah dan diikuti oleh 35 siswa bersama tenaga pendidik. Melalui kegiatan tersebut, BPOM Aceh ingin menanamkan kesadaran sejak dini tentang pentingnya memilih makanan yang aman untuk mendukung tumbuh kembang generasi muda.
Edukasi Tentang Pentingnya Pangan Aman
Ketua Tim Program Prioritas Nasional (Pro PN) BPOM Aceh, Endang Yuliawati, memimpin jalannya sosialisasi bersama timnya. Dalam paparannya, ia menekankan bahwa keamanan pangan merupakan tanggung jawab bersama antara sekolah, siswa, dan masyarakat.
“Melalui kegiatan ini, kami ingin menanamkan pemahaman sejak dini kepada siswa agar bijak memilih makanan yang sehat dan aman. Sekolah berperan penting memastikan jajanan yang beredar bebas dari bahan berbahaya dan mendukung tumbuh kembang generasi muda,” ujar Endang.
Ia juga menambahkan bahwa kegiatan ini selaras dengan program nasional BPOM dalam memperkuat pengawasan pangan di lingkungan sekolah, terutama pada jajanan yang dijual di kantin dan sekitar sekolah. Dengan begitu, risiko konsumsi makanan berbahaya dapat ditekan sedini mungkin.
Hasil Uji Pangan Tunjukkan Jajanan Aman
Selain edukasi, tim BPOM Aceh melakukan sampling dan pengujian terhadap 20 sampel jajanan, seperti bakso, tahu goreng, mie, risol, puding, serta minuman berwarna. Semua pengujian dilakukan langsung di lokasi menggunakan peralatan laboratorium portabel.
Hasilnya menunjukkan seluruh sampel memenuhi syarat keamanan pangan. Tidak ditemukan bahan berbahaya seperti boraks, formalin, atau pewarna sintetis yang dilarang. Temuan ini menjadi kabar baik bagi pihak sekolah sekaligus bukti bahwa konsep kantin sehat dan aman telah diterapkan dengan baik di MIN 8 Aceh Besar.
Sekolah Apresiasi Pendampingan BPOM Aceh
Kepala MIN 8 Aceh Besar, Nuraina, menyampaikan apresiasi atas kepedulian dan pendampingan yang diberikan BPOM Aceh. Ia menilai kegiatan tersebut sangat bermanfaat dalam menumbuhkan kesadaran siswa dan guru mengenai pentingnya konsumsi pangan yang aman.
“Kami sangat berterima kasih atas perhatian BPOM Aceh terhadap sekolah kami. Edukasi ini sangat penting untuk meningkatkan kesadaran siswa agar lebih selektif dalam memilih makanan. Semoga kegiatan seperti ini terus berlanjut dan menjangkau lebih banyak sekolah di Aceh Besar,” ungkap Nuraina.
Para siswa juga tampak antusias mengikuti sesi diskusi dan tanya jawab. Mereka mengaku senang mendapat pengetahuan baru tentang cara mengenali makanan sehat serta bahaya bahan tambahan yang tidak aman.
Harapan Terbentuknya Budaya Konsumsi Pangan Aman
BPOM Aceh menegaskan bahwa kegiatan sosialisasi dan pengujian seperti ini akan terus dilakukan secara berkelanjutan di berbagai sekolah. Upaya ini diharapkan mampu menciptakan budaya konsumsi pangan aman tidak hanya di sekolah, tetapi juga di rumah dan lingkungan masyarakat.
“Kami berharap dari sekolah seperti MIN 8 Aceh Besar akan lahir generasi muda yang tidak hanya cerdas, tetapi juga peduli terhadap kesehatan melalui pilihan pangan yang aman,” tutup Endang Yuliawati.





