Brigjen Pol Marzuki Ali Basyah Resmi Dilantik sebagai Kapolda Aceh
Lingkanews.com | Banda Aceh — Brigjen Pol Marzuki Ali Basyah resmi menjabat Kapolda Aceh setelah Kapolri Jenderal Pol Listyo Sigit Prabowo melantiknya di Gedung Rupatama Mabes Polri, Jakarta, Selasa (19/8/2025). Ia menggantikan Irjen Pol Achmad Kartiko yang kini mengemban tugas baru sebagai Perwira Tinggi (Pati) Bareskrim Polri.
Tongkat Komando Beralih ke Marzuki Ali Basyah
Irjen Pol Achmad Kartiko memimpin Polda Aceh sejak 26 September 2023. Saat itu ia menggantikan Irjen Pol Achmad Haydar. Selama bertugas, Kartiko memperkuat jajaran kepolisian dengan pendekatan berbasis intelijen dan strategi pencegahan konflik.
Kini tongkat komando berpindah ke Brigjen Pol Marzuki Ali Basyah. Kehadirannya dianggap mampu membawa semangat baru bagi jajaran Polda Aceh. Dengan demikian, estafet kepemimpinan di tubuh Polri tetap terjaga melalui regenerasi yang sehat.
Konfirmasi dari Polda Aceh
Kabid Humas Polda Aceh, Kombes Pol Joko Krisdiyanto, menegaskan bahwa pelantikan Brigjen Marzuki sesuai dengan Surat Telegram Kapolri Nomor ST/1764/VIII/KEP/2025 tertanggal 5 Agustus 2025. Ia menyebut bahwa prosesi berlangsung khidmat dan penuh makna.
“Benar, Brigjen Pol Marzuki Ali Basyah telah dilantik oleh Kapolri sebagai Kapolda Aceh. Pelantikan tersebut berlangsung di Gedung Rupatama Mabes Polri,” ujar Joko.
Menurut Joko, kepemimpinan Marzuki akan memperkuat program prioritas Polri, meningkatkan kualitas pelayanan publik, serta mempererat hubungan polisi dengan masyarakat Aceh. Ia menambahkan bahwa kehadiran Kapolda baru diharapkan mampu menjawab berbagai tantangan kamtibmas, mulai dari pemberantasan narkoba hingga penegakan hukum berbasis keadilan restoratif.
Profil dan Rekam Jejak Brigjen Marzuki
Sebelum memimpin Polda Aceh, Brigjen Marzuki menjabat sebagai Pati Bareskrim Polri sekaligus memimpin Badan Narkotika Nasional Provinsi (BNNP) Aceh. Ia merupakan lulusan Akademi Kepolisian (Akpol) tahun 1991, sama dengan Irjen Achmad Kartiko.
Pengalaman panjangnya dalam penanganan narkoba menjadikannya sosok yang tepat untuk memimpin Aceh, provinsi yang masih menghadapi tantangan serius terkait penyelundupan narkotika. Selain itu, ia dikenal sebagai pemimpin yang humanis, dekat dengan anggotanya, serta terbuka terhadap kritik masyarakat.
Selama bertugas di BNNP Aceh, Marzuki membangun sinergi dengan ulama, tokoh adat, dan pemerintah daerah untuk menekan angka peredaran narkoba. Pendekatan kolaboratif itu membuatnya dihormati banyak kalangan.
Harapan dan Dukungan untuk Kapolda Baru
Pelantikan Brigjen Marzuki juga mendapat perhatian dari tokoh masyarakat Aceh. Ketua Majelis Adat Aceh (MAA), Prof. Bukhari Daud, menyampaikan bahwa kehadiran Kapolda baru menjadi momentum penting untuk memperkuat keamanan dan ketertiban.
“Kami berharap Brigjen Marzuki tidak hanya fokus pada penegakan hukum, tetapi juga pada pendekatan kultural yang sejalan dengan nilai-nilai adat Aceh. Dengan cara itu, masyarakat akan merasa lebih dekat dengan kepolisian,” ungkap Prof. Bukhari.
Sementara itu, sejumlah aktivis mahasiswa berharap Kapolda baru lebih responsif terhadap persoalan sosial yang muncul di Aceh. Mereka menekankan pentingnya transparansi dalam setiap penanganan kasus, agar kepercayaan publik terhadap kepolisian semakin meningkat.
Tugas Berat Menanti
Sebagai Kapolda Aceh, Brigjen Marzuki menghadapi sejumlah tantangan. Di antaranya yaitu pemberantasan narkoba lintas batas, peningkatan keamanan di wilayah perbatasan laut, serta upaya mencegah radikalisme. Selain itu, ia juga perlu memastikan bahwa jajaran kepolisian tetap dekat dengan masyarakat melalui program kemitraan.
Meskipun tugas berat menanti, banyak pihak meyakini Brigjen Marzuki mampu membawa Polda Aceh ke arah yang lebih baik. Dengan pengalaman, kepemimpinan tegas, dan kemampuan membangun komunikasi, ia berpeluang besar melanjutkan prestasi pendahulunya.
“Kapolda baru diharapkan bisa melanjutkan program-program lama yang sudah berjalan baik, sekaligus melahirkan terobosan baru untuk menjawab kebutuhan masyarakat Aceh,” tutup Kombes Joko.