Cara Mengetahui Data Pribadi Bocor atau Tidak dan Langkah Mengatasinya
Lingkanews.com — Di era digital, kebocoran data pribadi kian mengkhawatirkan. Setiap hari, jutaan data berpindah tangan melalui jaringan internet. Ironisnya, sebagian besar data tersebut justru jatuh ke tangan yang salah dan membuka celah besar bagi tindak kejahatan.
Pihak tidak bertanggung jawab dapat memanfaatkan data seperti alamat email, nomor telepon, dan bahkan informasi perbankan untuk melakukan penipuan, pencurian identitas, hingga pembobolan akun. Masyarakat pun tak boleh lengah menghadapi ancaman ini.
Sering kali, orang tidak menyadari bahwa data mereka telah bocor. Oleh karena itu, mengenali gejala awal dan memeriksanya secara rutin menjadi langkah penting untuk mencegah kerugian yang lebih besar.
Waspadai Tanda-Tanda Kebocoran Data
Beberapa gejala yang sering muncul saat data pribadi bocor bisa terlihat dari aktivitas tidak biasa. Misalnya, Anda tiba-tiba menerima banyak panggilan dari nomor asing. Selain itu, akun media sosial mungkin mengunggah sesuatu tanpa sepengetahuan Anda. Bahkan, beberapa korban menemukan transaksi janggal dalam rekening bank mereka.
Daripada menunggu ancaman nyata muncul, Anda sebaiknya mulai memeriksa keamanan data sekarang juga. Berikut lima cara efektif yang bisa Anda gunakan.
Gunakan Lima Alat Digital Ini untuk Mengecek Kebocoran Data
1. Cek via Google (Dark Web Report)
Google menyediakan fitur pemeriksaan data bocor melalui akun Gmail. Fitur ini sangat membantu untuk mengetahui apakah alamat email Anda muncul di dark web.
Langkah-langkahnya cukup mudah:
-
Akses akun Gmail Anda.
-
Klik Manage your Google Account.
-
Pilih tab Security.
-
Temukan opsi “See if your email address is on the dark web”.
-
Jalankan pemindaian dan tunggu hasilnya.
Jika data Anda bocor, sistem akan menampilkan daftar akun yang terdeteksi di dark web.
2. Coba Situs Periksadata dari BSSN
Layanan dari Badan Siber dan Sandi Negara (BSSN) ini dirancang khusus untuk masyarakat Indonesia. Dengan antarmuka yang sederhana, siapa pun bisa memeriksa keamanan data mereka secara mandiri.
Ikuti langkah berikut:
-
Buka situs https://periksadata.com.
-
Masukkan email di kolom pemeriksaan.
-
Tekan tombol Periksa Sekarang dan tunggu beberapa saat.
-
Situs akan menunjukkan jika data Anda termasuk dalam kebocoran yang pernah terjadi.
3. Manfaatkan Have I Been Pwned
Situs ini telah dikenal luas oleh para pengguna internet global. Dengan basis data besar dari berbagai insiden pelanggaran keamanan, situs ini memberi hasil yang cukup akurat.
Cara penggunaannya:
-
Kunjungi https://haveibeenpwned.com.
-
Masukkan email aktif Anda.
-
Klik Search dan lakukan verifikasi jika diminta.
-
Sistem akan menampilkan platform mana saja yang terlibat dalam kebocoran data.
4. Pakai F-Secure Identity Theft Checker
Alat dari F-Secure ini dapat Anda gunakan tanpa khawatir soal privasi. Perusahaan menjamin bahwa email yang dimasukkan tidak akan tersimpan di server mereka.
Berikut cara menggunakannya:
-
Buka https://www.f-secure.com/en/home/free-tools/identity-theft-checker.
-
Masukkan alamat email Anda.
-
Centang I’m not a robot dan klik Check for Breaches.
-
Setelah beberapa saat, sistem akan menampilkan jumlah dan jenis kebocoran yang terjadi.
5. Telusuri Data di DeHashed
Berbeda dengan situs lainnya, DeHashed memungkinkan Anda melakukan pencarian data dengan banyak parameter sekaligus. Anda dapat memasukkan nama, username, nomor telepon, atau bahkan alamat IP.
Ikuti panduan berikut:
-
Akses https://dehashed.com.
-
Masukkan data yang ingin Anda cari.
-
Klik Search dan tunggu proses pencocokan selesai.
-
Hasil pencarian akan memperlihatkan apakah data pribadi Anda muncul dalam insiden kebocoran.
Langkah Penting Setelah Mengetahui Data Bocor
Mengetahui data telah bocor hanyalah awal. Langkah selanjutnya harus Anda ambil dengan cepat agar kerugian tidak semakin meluas.
-
Ganti Semua Kata Sandi
-
Gunakan kombinasi huruf, angka, dan simbol.
-
Hindari menggunakan ulang password yang sama.
-
-
Aktifkan Verifikasi Dua Langkah
-
Terapkan fitur two-factor authentication (2FA) di setiap akun penting.
-
Gunakan aplikasi autentikator untuk keamanan tambahan.
-
-
Laporkan ke Penyedia Layanan
-
Hubungi bank, operator seluler, atau penyedia email yang terlibat.
-
Minta pengamanan tambahan atau bahkan pembekuan akun sementara.
-
-
Pantau Aktivitas Akun
-
Cek riwayat login secara rutin.
-
Aktifkan notifikasi untuk login dari perangkat baru.
-
-
Gunakan Pengelola Kata Sandi
-
Aplikasi password manager bisa membantu Anda menciptakan dan menyimpan kata sandi yang kuat dan berbeda-beda.
-
Lakukan Pencegahan Sebelum Terlambat
Selain reaktif, Anda juga harus bersikap proaktif. Dengan langkah sederhana, Anda bisa mencegah risiko kebocoran sejak awal.
Beberapa kebiasaan penting antara lain:
-
Selalu waspada terhadap phishing — Jangan klik tautan mencurigakan dari email atau SMS.
-
Gunakan koneksi aman — Hindari Wi-Fi publik tanpa VPN.
-
Perbarui sistem secara rutin — Pembaruan perangkat lunak sering kali membawa perbaikan keamanan penting.
-
Hindari aplikasi bajakan — Banyak malware tersembunyi dalam aplikasi ilegal.
Kebocoran data pribadi bisa menimpa siapa pun. Namun, Anda tidak harus menjadi korban selamanya. Dengan alat yang tersedia dan kesadaran tinggi terhadap keamanan digital, Anda bisa melindungi diri dari kejahatan siber.
Segera lakukan pengecekan, perbaiki celah keamanan, dan sebarkan informasi ini kepada orang terdekat. Di era digital, menjaga data pribadi sama pentingnya dengan menjaga identitas.