Dirlantas Polda Aceh Hadiri Apel Deklarasi Perang terhadap Narkoba dan Pekat di Aceh Tenggara
Lingkanews.com | Kutacane – Pemerintah Kabupaten Aceh Tenggara dan Kepolisian Daerah Aceh kini gencar mendeklarasikan perang terhadap narkoba, premanisme, penyakit masyarakat (pekat), serta menggalakkan kampanye keselamatan berlalu lintas. Apel deklarasi berlangsung di Lapangan Pemuda, Kecamatan Babussalam, Aceh Tenggara pada Minggu, 1 Juni 2025. Dirlantas Polda Aceh Kombes Pol M. Iqbal Alqudusy, mewakili Kapolda Aceh Irjen Dr. Achmad Kartiko, menekankan bahwa Aceh sebagai wilayah religius tidak boleh tercemar ancaman-ancaman ini.
Berkomitmen Berantas Kejahatan dan Penyakit Sosial
Kombes Pol M. Iqbal Alqudusy menegaskan apel deklarasi ini bukan sekadar formalitas. Ini adalah manifestasi nyata dari komitmen dan tanggung jawab moral serta institusional semua pihak. “Kami tidak akan diam melihat berbagai bentuk kejahatan yang mengancam masa depan masyarakat, bangsa, dan negara, khususnya Aceh,” tegas Iqbal. Ia menyoroti narkoba sebagai musuh bersama yang merusak fisik dan psikis. Narkoba juga menghancurkan masa depan keluarga, melemahkan produktivitas, dan menjadi sumber konflik sosial. Karena itu, semua elemen masyarakat perlu pendekatan preventif dan preemtif. Edukasi di sekolah, pengawasan keluarga, pembinaan komunitas, dan kolaborasi antarlembaga harus terwujud.
Selain narkoba, premanisme dan pekat juga menjadi perhatian. Keduanya merusak norma sosial, mengganggu ketertiban umum, dan menciptakan rasa takut di masyarakat. Iqbal menekankan penegakan hukum harus tegas dengan prinsip zero tolerance. Namun, profesionalisme dan keadilan tetap harus terjaga. Ia memerintahkan seluruh jajaran kepolisian melindungi masyarakat di ruang-ruang publik. Ini termasuk pasar, terminal, pelabuhan, dan jalan raya.
Prioritas Keselamatan Berlalu Lintas dan Apresiasi Pemkab
Kombes Pol M. Iqbal Alqudusy juga menyoroti pentingnya keselamatan berlalu lintas. Setiap nyawa di jalan raya sangat berharga. Kecelakaan lalu lintas, menurutnya, bukan hanya akibat faktor teknis. Kelalaian, ketidakpatuhan, dan rendahnya budaya tertib berlalu lintas juga menjadi penyebabnya. “Keselamatan di jalan adalah tanggung jawab kita bersama,” ujarnya. Polri akan terus melakukan kampanye edukatif, operasi simpatik, dan penegakan hukum secara konsisten. Namun, orang tua, guru, dan tokoh masyarakat harus ikut menanamkan budaya tertib lalu lintas sejak dini kepada generasi muda. Deklarasi ini tidak boleh berhenti pada spanduk atau baliho saja. Semua pihak harus mengimplementasikannya dalam aksi kolektif yang berkelanjutan, terukur, dan berdampak nyata. Tujuannya adalah Aceh yang lebih aman, sehat, dan beradab.
Sementara itu, Bupati Aceh Tenggara, H. M. Salim Fakhry, menyampaikan apresiasi dan terima kasih kepada Kapolda Aceh. Ia khusus mengapresiasi Kapolres Aceh Tenggara AKBP Yulhendri dan jajarannya. Mereka berhasil dan aktif mencegah serta memberantas penyalahgunaan narkoba di daerahnya. Pemerintah Kabupaten Aceh Tenggara bahkan memberikan sertifikat penghargaan kepada Kapolres dan jajarannya. Ini adalah bentuk terima kasih atas kontribusi nyata mereka mendukung program P4GN-PN.
Kondisi Darurat Kecelakaan Lalu Lintas di Aceh
Bupati Salim Fakhry juga menegaskan komitmen Pemkab Aceh Tenggara mengampanyekan tertib berlalu lintas. Kondisi kecelakaan lalu lintas di Aceh kini darurat. “Ini bukan sekadar musibah biasa. Faktanya, kecelakaan lalu lintas merupakan mesin pembunuh utama di Aceh,” ungkapnya. Data menunjukkan, dari Januari hingga 25 Mei 2025, tercatat 1.293 kasus kecelakaan lalu lintas di seluruh Aceh. Tiga puluh satu kasus terjadi di Aceh Tenggara. Ironisnya, mayoritas korban adalah generasi muda usia produktif, yaitu 17 hingga 29 tahun. “Semoga apel deklarasi ini menjadi titik awal gerakan bersama yang masif,” tutup Salim Fakhry. Ia berharap deklarasi ini menjadi gerakan kolektif demi masa depan Aceh Tenggara yang lebih baik.
Apel deklarasi ini ditandai pembacaan dan penandatanganan naskah. Naskah itu berisi deklarasi perang terhadap narkoba, premanisme, pekat, serta kampanye keselamatan berlalu lintas tahun 2025. Sebelumnya, kegiatan juga diisi senam bersama masyarakat.