Ratusan Mahasiswa Geruduk Jakarta, BEM SI Gelar Aksi “Indonesia (C)EMAS” di Patung Kuda

Home Politik Demo Indonesia Cemas, Hari Ini Ratusan Mahasiswa Turun ke Jalan Achmad Al Fiqri Senin, 28 Juli 2025 - 06:59 WIB views: 2.911 Para mahasiswa saat menggelar aksi demo Indonesia Gelap di kawasan Patung Kuda, Jakarta, Kamis (20/2/2025). Foto/Aldhi Chandra

Lingkanews.com | Jakarta – Ratusan mahasiswa yang tergabung dalam Badan Eksekutif Mahasiswa Seluruh Indonesia (BEM SI) kembali turun ke jalan. Mereka menggelar Aksi Nasional bertajuk “INDONESIA (C)EMAS” di kawasan Patung Kuda, Jakarta Pusat, pada Senin, 28 Juli 2025. Aksi ini ditujukan sebagai bentuk kritik keras terhadap sejumlah kebijakan pemerintah yang dinilai tidak berpihak pada kepentingan rakyat.

Koordinator Pusat BEM SI, Muzammil Ihsan, menyampaikan bahwa massa aksi berasal dari berbagai kampus di Indonesia. “Kemungkinan mencapai 500 hingga 1.000 mahasiswa,” ujar Muzammil saat dihubungi, Minggu (27/7/2025). Ia menegaskan bahwa aksi ini bukan sekadar simbolik, tetapi bentuk kepedulian mahasiswa terhadap masa depan bangsa.

Secara visual, mahasiswa membawa spanduk bertuliskan “Indonesia (C)EMAS”, sebagai sindiran terhadap narasi Indonesia Emas 2045 yang digadang pemerintah. Menurut mereka, kenyataannya justru sebaliknya—Indonesia semakin “cemas”.

Kritik terhadap Revisi RKUHAP dan Penulisan Sejarah

Salah satu poin krusial yang disuarakan mahasiswa ialah penolakan terhadap revisi Kitab Undang-Undang Hukum Acara Pidana (RKUHAP). Mereka menilai, revisi tersebut masih mengandung pasal-pasal bermasalah dan berpotensi mengekang kebebasan sipil. Muzammil mendesak DPR untuk menunda pengesahan hingga seluruh pasal kontroversial dibahas secara terbuka bersama publik.

Selain itu, mahasiswa juga memprotes langkah Menteri Kebudayaan Fadli Zon yang dianggap berupaya menulis ulang sejarah. Menurut mereka, ada upaya sistematis untuk membelokkan narasi sejarah demi kepentingan politik tertentu. “Kami menuntut pendidikan sejarah yang akurat dan berbasis fakta,” tegas Muzammil.

Aksi ini sekaligus menjadi peringatan kepada semua pihak yang mencoba mengaburkan sejarah perjuangan bangsa. Mahasiswa menyerukan tanggung jawab moral dari para pejabat yang terlibat dalam upaya ini.

Desakan Transparansi dan Kepentingan Nasional

Lebih jauh, mahasiswa juga menyoroti kebijakan ekonomi dan pertahanan. Mereka menolak kesepakatan dagang bilateral dengan Amerika Serikat yang mengenakan tarif resiprokal hingga 19% kepada Indonesia. Muzammil menilai perjanjian ini merugikan kepentingan nasional dan mengancam daya saing produk dalam negeri.

Tak hanya itu, mahasiswa juga menyoroti isu pertambangan mineral dan batubara (minerba), rencana pembentukan batalyon baru di Aceh, serta kasus peradilan militer di Universitas Riau (UNRI). Isu LGBT dan putusan Mahkamah Konstitusi yang membolehkan pejabat negara merangkap jabatan pun turut disorot.

Dalam pernyataan tertulisnya, Muzammil menyebut bahwa pemerintah harus bersikap transparan terkait seluruh kesepakatan bilateral yang berdampak langsung pada rakyat. “Diplomasi yang kuat sangat diperlukan agar perjanjian yang dibuat tidak hanya menguntungkan pihak asing,” katanya.

Aksi “Indonesia (C)EMAS” juga membawa tuntutan agar DPR dan pemerintah segera memprioritaskan pembahasan dan pengesahan RUU yang benar-benar berpihak kepada rakyat. Mahasiswa menolak segala bentuk RUU yang beraroma politis dan tidak mengedepankan kepentingan publik.

Berikan Komentar
error: Content is protected !!