Diklat dan Penyegaran Wasit Taekwondo Aceh 2025: Wujud Komitmen Tingkatkan Profesionalisme Perwasitan

Lingkanews.comBanda Aceh — Pemerintah dan insan olahraga Aceh menunjukkan komitmen kuat dalam membina sumber daya manusia bidang perwasitan melalui Diklat dan Penyegaran Wasit Daerah Taekwondo Aceh Tahun 2025, yang berlangsung pada 4–6 Juli 2025 di Gedung PPMG Lamlagang, Banda Aceh.

Kegiatan ini dibuka langsung oleh Wakil Ketua Umum III KONI Aceh, Muhammad Shaleh, S.E., M.M., dan dihadiri oleh sejumlah tokoh penting seperti Ketua Komisi 7 DPRA, H. Ilmiza Sa’aduddin Djamal, MBA, serta perwakilan dari Pengurus Besar Taekwondo Indonesia (PBTI). Hadirnya para pemangku kepentingan ini memperkuat sinyal bahwa Aceh serius membangun kualitas pertandingan dan integritas dunia olahraga.

Sebanyak 61 peserta dari berbagai kabupaten/kota mengikuti pelatihan, terdiri dari 42 peserta diklat baru dan 19 peserta penyegaran, yang menunjukkan tingginya animo untuk memperkuat kompetensi perwasitan di daerah.


Pelatihan Berstandar Internasional, Fokus pada Kompetensi dan Etika

Kegiatan ini menghadirkan Master Tri Nurjanah, wasit internasional dari PBTI, sebagai pemateri utama. Ia menyampaikan materi teknis dan regulasi terbaru, serta berbagi pengalaman perwasitan tingkat dunia yang relevan bagi konteks pertandingan lokal dan nasional.

Pelatihan ini bukan sekadar formalitas, melainkan dirancang untuk menjawab kebutuhan konkret di lapangan. Tujuan utamanya meliputi:

  • Meningkatkan pemahaman aturan dan standar pertandingan, baik nasional maupun internasional.

  • Membekali peserta dengan kemampuan teknis dan fisik agar mampu memimpin pertandingan secara tegas dan adil.

  • Menanamkan nilai integritas, sportivitas, dan etika profesional, sebagai landasan penting perwasitan.

  • Menguatkan jejaring komunikasi antarwasit daerah, guna mendorong keseragaman praktik dalam memimpin pertandingan.

  • Menyiapkan kader wasit unggul yang dapat berkontribusi dalam peningkatan mutu kompetisi olahraga daerah.

“Kami ingin membangun sistem perwasitan yang tidak hanya kuat secara teknis, tetapi juga tangguh dalam integritas. Ini penting untuk mewujudkan pertandingan yang adil dan berkualitas tinggi,” ujar Muhammad Shaleh dalam sambutannya.


Tonggak Baru Pembinaan Olahraga Prestasi di Aceh

Pelatihan berlangsung intensif selama tiga hari, melibatkan sesi teori, diskusi aktif, praktik simulasi, hingga evaluasi lapangan. Semangat peserta terlihat dari antusiasme mereka dalam menyerap ilmu dan berdiskusi dengan para pemateri. Para peserta menunjukkan komitmen tinggi untuk membawa ilmu yang diperoleh ke daerah masing-masing dan diterapkan dalam pertandingan resmi.

Ketua Komisi 7 DPRA, Ilmiza Sa’aduddin Djamal, menyampaikan harapannya agar kegiatan semacam ini terus dilakukan secara berkala. Ia menyebut bahwa profesionalisme perwasitan menjadi salah satu kunci keadilan dalam pertandingan dan pembinaan atlet jangka panjang.

“Kita tidak bisa berharap prestasi tinggi dari atlet jika kualitas wasit diabaikan. Mereka adalah penentu arah dan semangat pertandingan. Maka, pembinaan mereka harus berkelanjutan,” ujarnya.

KONI Aceh dan Pengprov Taekwondo Aceh berharap pelatihan ini menjadi fondasi pembinaan SDM olahraga yang berkelanjutan. Dengan lahirnya wasit-wasit handal dan bersertifikasi, diharapkan pertandingan Taekwondo di Aceh akan berlangsung lebih kompetitif dan bermartabat.


Arah Masa Depan: Profesionalisme, Integritas, dan Prestasi

Dengan berakhirnya kegiatan pada 6 Juli 2025, Aceh menegaskan langkah nyata dalam memperkuat ekosistem olahraga prestasi. Para wasit yang mengikuti pelatihan tidak hanya membawa ilmu, tetapi juga misi penting: menjadi pelayan keadilan dalam pertandingan dan menjadi teladan sportivitas bagi atlet muda.

Melalui penguatan kualitas SDM perwasitan, Aceh membuka peluang lebih luas untuk terlibat aktif dalam arena nasional, bahkan internasional. Ini adalah bagian dari upaya panjang untuk membangun generasi olahraga yang tangguh, profesional, dan berjiwa juang tinggi di Bumi Serambi Mekkah.

“Kami yakin, dari sinilah akan lahir wasit-wasit andal yang siap membawa nama Aceh ke pentas nasional dan internasional,” tutup Muhammad Shaleh optimistis.

Berikan Komentar
error: Content is protected !!