Emas Aceh Enam Kali Lebih Banyak dari Papua Bukan Sekadar Gurauan
Oleh: Jonizar
Mantan Pendamping Tim Geologi Tambang
Pernyataan Gubernur Aceh, Muzakir Manaf, di Forum ASEAN-China tentang “emas Aceh enam kali lebih banyak dari Papua” bukanlah gurauan atau bualan politik. Pernyataan itu memiliki dasar ilmiah yang kuat dan menggambarkan potensi tambang emas Aceh yang nyata dan luar biasa besar.
Fakta Lapangan dan Pengalaman Langsung
Saya pernah menjadi bagian dari tim pendamping geologi dalam survei tambang Aceh yang melibatkan ahli geologi dari China. Dalam kegiatan itu, kami melakukan pengambilan sampel batuan di kawasan pegunungan Aceh bagian barat-selatan dan menjalankan uji coba produksi menggunakan lima kilogram sampel batuan.
Hasilnya sangat mengejutkan: kadar emas yang terkandung di dalam batuan Aceh ternyata jauh lebih tinggi dari Papua. Saya sempat tidak percaya, tetapi tim geologi China memberikan penjelasan teknis yang detail dan meyakinkan. Dari situlah saya menyadari bahwa Aceh memang menyimpan cadangan emas yang luar biasa besar.
Lokasi yang Masih Alami dan Belum Tersentuh
Area yang mengandung emas kadar tinggi itu bukan di sungai atau dataran, melainkan di kawasan perbukitan dan pegunungan barat-selatan Aceh. Lokasi ini masih alami, belum tersentuh oleh penambang ilegal karena memerlukan pengetahuan teknis dan alat khusus untuk mengolah batuan tambang.
Akses menuju kawasan tersebut cukup mudah — hanya sekitar dua jam perjalanan dari permukiman warga. Namun karena informasi ini hanya diketahui oleh tim tertentu yang pernah melakukan survei, keberadaannya nyaris tidak terpublikasi.
Mengapa Banyak yang Meragukan
Saat saya pertama kali menyampaikan temuan ini beberapa tahun lalu, banyak rekan yang meragukannya bahkan menganggapnya lelucon. Namun kini, setelah Gubernur Aceh menyampaikan hal serupa di forum internasional, saya merasa perlu menegaskan bahwa ucapan itu benar adanya.
Saya memilih diam selama ini karena khawatir informasi tersebut disalahgunakan atau memicu eksploitasi tanpa pengawasan. Tetapi setelah pernyataan resmi Gubernur, sudah saatnya publik mengetahui bahwa Aceh memiliki potensi logam mulia yang sangat besar dan belum tergarap secara profesional.
Momentum untuk Eksplorasi Bertanggung Jawab
Pernyataan Gubernur Aceh harus menjadi momentum untuk melakukan eksplorasi legal, transparan, dan ramah lingkungan. Potensi emas Aceh adalah karunia besar, namun juga amanah besar. Jika dikelola dengan baik, Aceh bisa menjadi salah satu pusat industri logam mulia di Asia Tenggara.
Namun itu semua hanya bisa terwujud bila pemerintah, ilmuwan, dan masyarakat bersinergi membangun tata kelola pertambangan yang berkeadilan dan berkelanjutan.





