Siang Ini, Gubernur Aceh Akan Melantik Fadhil Ilyas Sebagai Direktur Utama Bank Aceh Syariah
Lingkanews.com | Banda Aceh — Gubernur Aceh Muzakir Manaf (Mualem) dijadwalkan melantik Fadhil Ilyas sebagai Direktur Utama Bank Aceh Syariah pada Senin siang (8/9/2025). Prosesi pelantikan berlangsung di Kantor Gubernur Aceh, usai Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) yang dipimpin langsung oleh Mualem selaku pemegang saham pengendali.
Momen ini menandai babak baru dalam perjalanan Bank Aceh Syariah sebagai lembaga keuangan daerah yang menjadi kebanggaan masyarakat Tanah Rencong. Banyak pihak menaruh harapan besar agar kepemimpinan Fadhil mampu membawa Bank Aceh semakin berkembang di tengah dinamika ekonomi syariah nasional.
Latar Belakang Fadhil Ilyas
Fadhil Ilyas lahir pada 2 Maret 1983 dan menempuh pendidikan di Fakultas Hukum Universitas Syiah Kuala, lulus pada tahun 2005. Meski berbekal latar belakang hukum, ia memilih jalur karier di dunia perbankan. Keputusan tersebut menjadi awal langkah panjang yang mengantarnya ke posisi puncak hari ini.
Ia memulai perjalanan profesional di cabang pembantu Bank Aceh Darussalam. Dari sana, ia menunjukkan kinerja cemerlang hingga dipercaya memimpin cabang Idi Rayeuk. Selanjutnya, ia terus naik jenjang karier dengan mengisi posisi penting di kantor operasional Bank Aceh, termasuk menjabat sebagai Pelaksana Tugas (Plt) Direktur Utama.
Karakter humoris dan komunikatif menjadikan Fadhil dekat dengan pegawai maupun nasabah. Banyak kolega menilai gaya kepemimpinannya mampu menciptakan suasana kerja yang solid sekaligus produktif.
Proses Seleksi dan Keputusan Gubernur
Pemilihan Direktur Utama Bank Aceh Syariah melalui seleksi ketat. Otoritas Jasa Keuangan (OJK) sebelumnya menetapkan dua nama kandidat yang lolos seleksi, yakni Fadhil Ilyas dan Syahrul. Setelah mempertimbangkan berbagai aspek, Gubernur Aceh akhirnya memutuskan untuk melantik Fadhil.
“Dari dua nama itu, Mualem akan pilih Fadhil Ilyas,” ungkap seorang sumber internal Bank Aceh kepada media ini. Keputusan tersebut dinilai sebagai langkah strategis karena rekam jejak panjang Fadhil dianggap selaras dengan visi besar pengembangan Bank Aceh Syariah.
Harapan Pemegang Saham dan Masyarakat
Publik Aceh menaruh ekspektasi tinggi terhadap sosok Fadhil. Ia dinilai mampu membawa terobosan baru, terutama dalam transformasi digital dan perluasan akses layanan perbankan. Selain itu, ia juga diharapkan memperkuat inklusi keuangan hingga ke pelosok desa.
Sejumlah pengamat perbankan menilai, pengalaman Fadhil yang berangkat dari jenjang bawah membuatnya memahami betul kebutuhan nasabah di berbagai lapisan masyarakat. Oleh karena itu, ia dianggap mampu menjadikan Bank Aceh lebih adaptif terhadap perkembangan zaman sekaligus tetap kokoh pada prinsip syariah.
Di sisi lain, para pegawai Bank Aceh juga menyambut positif keputusan ini. Mereka menilai Fadhil sebagai pemimpin yang terbuka, mampu mendengar aspirasi bawahan, dan memiliki kemampuan manajerial kuat. Harapan mereka sederhana: kepemimpinan baru bisa menciptakan suasana kerja yang lebih sehat dan mendukung inovasi.
Tantangan Besar di Depan Mata
Bank Aceh Syariah menghadapi sejumlah tantangan besar. Persaingan perbankan syariah semakin ketat dengan hadirnya bank-bank nasional yang agresif melakukan ekspansi ke daerah. Selain itu, perkembangan teknologi keuangan (fintech) juga menggeser pola layanan konvensional ke arah digital.
Oleh karena itu, Fadhil dituntut untuk memperkuat strategi digitalisasi layanan perbankan. Tidak hanya itu, ia juga harus memperluas jaringan keuangan mikro yang menyasar pelaku UMKM di seluruh kabupaten dan kota di Aceh. Dengan begitu, Bank Aceh tidak hanya menjadi bank simpanan, tetapi juga mitra strategis bagi penggerak ekonomi daerah.
“Fadhil punya tantangan besar, terutama bagaimana menjaga loyalitas nasabah lama sembari menarik generasi muda yang kini lebih akrab dengan layanan digital,” ujar salah satu pengamat perbankan di Banda Aceh.
Bank Aceh Sebagai Pilar Ekonomi Daerah
Bank Aceh Syariah selama ini memainkan peran vital dalam menopang perekonomian Aceh. Tidak sedikit proyek pembangunan daerah yang berjalan berkat dukungan pembiayaan dari bank daerah tersebut. Selain itu, Bank Aceh juga menjadi mitra utama pemerintah dalam menyalurkan dana pembangunan dan program-program kesejahteraan masyarakat.
Dengan dilantiknya Fadhil Ilyas, publik berharap Bank Aceh semakin berdaya saing dan mampu memperkuat posisinya sebagai pilar ekonomi daerah. Keberhasilan kepemimpinan Fadhil akan menentukan sejauh mana Bank Aceh bisa menjawab kebutuhan masyarakat sekaligus menempatkan Aceh pada peta perbankan syariah nasional.