Wamendagri Bima Arya Puji Karakter dan Budaya Banda Aceh di HUT ke-820
Lingkanews.com | Banda Aceh — Wakil Menteri Dalam Negeri (Wamendagri) Bima Arya Sugiarto secara langsung menyampaikan ucapan selamat atas Hari Ulang Tahun (HUT) ke-820 Kota Banda Aceh dalam malam resepsi yang berlangsung di Taman Bustanussalatin, Jumat malam (23/5/2025). Dalam sambutannya, ia menegaskan bahwa usia panjang kota ini mencerminkan kekuatan karakter, nilai sejarah, serta kekayaan budaya yang telah terpelihara lintas generasi.
“Delapan abad lebih adalah cerita tentang perjuangan, tentang pengorbanan kolektif demi mencapai masa depan yang lebih baik. Ini adalah sejarah menemukan titik kebersamaan,” ujar Bima dengan penuh semangat di hadapan para undangan.
Ia menyoroti keistimewaan Banda Aceh yang menonjol dibandingkan 514 kabupaten/kota lain di Indonesia. Menurutnya, kota ini memiliki karakter budaya yang sangat kuat. Mulai dari kekayaan kuliner seperti mi Aceh, ayam tangkap, timpan, hingga kopi, semuanya mencerminkan identitas lokal yang kuat. Namun, lebih dari itu, Bima mengajak masyarakat untuk melihat Banda Aceh sebagai kota para pejuang yang tak gentar menghadapi zaman.
Karakter Budaya Kuat dan Warisan Para Pejuang
Lebih lanjut, Bima menilai bahwa tidak semua kota mampu mempertahankan jati diri seperti Banda Aceh. Ia mengapresiasi semangat warganya yang terus menjaga budaya dan nilai perjuangan yang telah diwariskan.
“Banda Aceh adalah satu dari sedikit kota yang benar-benar berkarakter. Sejak dahulu, para pejuang di kota ini terus berikhtiar demi kebaikan bersama. Itu sebabnya Banda Aceh memiliki cerita panjang tentang keberanian dan ketulusan,” kata Bima tegas.
Salah satu kekayaan budaya yang mendapat pujian khusus darinya adalah Tari Saman. Ia menyebut tarian tersebut sebagai tarian paling indah di dunia karena mampu menggambarkan kekompakan, kecepatan, kekuatan, dan makna spiritual yang mendalam.
“Saya tidak ragu untuk mengatakan bahwa Tari Saman adalah tarian terindah di dunia. Sekali lagi, tarian paling indah di dunia adalah Tari Saman,” ujar Bima dengan penekanan kuat.
Ia juga menyampaikan bahwa Tari Saman bukan sekadar seni pertunjukan, melainkan simbol dari semangat kolaborasi, dakwah, dan kekuatan komunitas yang menyatu dalam gerakan.
Dukungan Pemerintah Pusat dan Harapan Masa Depan
Dalam bagian akhir sambutannya, Bima menyampaikan penghargaan kepada Wali Kota Banda Aceh Illiza Sa’aduddin Djamal atas kepemimpinannya yang kolaboratif. Ia menilai kepemimpinan tersebut telah memperkuat keterlibatan seluruh unsur masyarakat dalam pembangunan kota.
Bima berharap Banda Aceh terus bergerak maju sebagai kota yang cepat beradaptasi, namun tetap mempertahankan nilai-nilai lokal yang luhur. Ia mengaitkan harapannya itu dengan filosofi Tari Saman—cepat, indah, dan penuh makna.
“Banda Aceh yang penuh nilai, Banda Aceh yang berkarakter—dirgahayu Banda Aceh ke-820. Insyaallah, Kementerian Dalam Negeri akan selalu siap berkolaborasi menjadikan Banda Aceh sebagai kota kebanggaan Indonesia,” pungkasnya.
Acara resepsi ini turut dihadiri oleh berbagai tokoh penting nasional dan daerah, antara lain Wakil Wali Kota Banda Aceh Afdhal Khalilullah, Sekretaris Utama Kementerian Ekonomi Kreatif Dessy Ruhati, Direktur Eksekutif APEKSI Alwis Rustam, serta jajaran Forkopimda Provinsi Aceh dan Kota Banda Aceh. Kehadiran mereka memperkuat sinergi antara pusat dan daerah dalam mendukung kemajuan Banda Aceh yang berlandaskan budaya dan sejarah.