Kapolda Aceh dan Wali Nanggroe Perkuat Silaturahmi untuk Jaga Perdamaian
Lingkanews.com | Banda Aceh — Kapolda Aceh Irjen Marzuki Ali Basyah bersama Wakapolda Brigjen Ari Wahyu Widodo bersilaturahmi dengan Wali Nanggroe Aceh Paduka Yang Mulia Tgk. Malik Mahmud Al Haytar. Pertemuan berlangsung di kediaman Wali Nanggroe di Lampenerut, Kabupaten Aceh Besar, Jumat, 19 September 2025.
Silaturahmi tersebut berlangsung dalam suasana penuh kekeluargaan. Pertemuan ini menjadi momentum penting mempererat hubungan antara Kepolisian dan lembaga khusus di Aceh dalam menjaga harmoni serta kedamaian di Tanah Rencong.
Kapolda Tegaskan Komitmen Sinergi
Kapolda Aceh menegaskan tujuan utama pertemuan adalah memperkuat sinergi antara Polda Aceh dan lembaga adat. Ia menilai kolaborasi dengan Wali Nanggroe menjadi kunci menjaga keamanan dan ketertiban di Aceh.
Ia juga menekankan bahwa Polda Aceh akan terus membangun komunikasi dengan masyarakat dan tokoh adat. Dengan cara itu, aparat kepolisian dapat menjalankan tugas pengamanan sekaligus memperkuat kepercayaan publik.
Wali Nanggroe Apresiasi Peran Polri
Tgk. Malik Mahmud Al Haytar menyambut baik kunjungan Kapolda Aceh. Ia menyampaikan apresiasi atas komitmen Polri dalam menjaga perdamaian pascakonflik yang masih terus berjalan hingga saat ini.
Ia berharap komunikasi yang sudah terjalin dapat terus meningkat. Menurutnya, kerja sama erat antara Kepolisian dan lembaga adat akan membawa manfaat besar bagi masyarakat Aceh.
Harapan untuk Perdamaian yang Berkelanjutan
Pertemuan itu juga menghasilkan komitmen bersama untuk menjaga keberlanjutan perdamaian. Kapolda Aceh menyatakan, Polda Aceh siap mengawal setiap upaya yang bertujuan menghadirkan keamanan dan ketertiban di seluruh wilayah.
Sementara itu, Wali Nanggroe menekankan bahwa keberlanjutan perdamaian membutuhkan kerja sama semua pihak. Ia menilai kolaborasi yang terbangun antara Polda Aceh dan lembaga adat harus terus dijaga demi kemaslahatan rakyat.
Sinergi Polisi dan Lembaga Adat
Silaturahmi tersebut memperlihatkan bahwa hubungan antara Kepolisian dan Wali Nanggroe bukan hanya bersifat formal. Kedua pihak memandang pentingnya hubungan personal yang erat untuk memperkuat kepercayaan dan kebersamaan.
Dengan dukungan masyarakat, lembaga adat, dan aparat keamanan, Aceh diharapkan semakin kokoh dalam menjaga perdamaian. Sinergi ini sekaligus menjadi contoh nyata bahwa komunikasi dan silaturahmi mampu memperkuat harmoni sosial.





