Daerah

Kapolda Aceh dan Komnas Perempuan Sepakati Langkah Nyata Tangani Kekerasan terhadap Perempuan

Kapolda Aceh Irjen Pol Marzuki Ali Basyah berbincang dengan Komnas Perempuan di Banda Aceh pada Kamis, 13 November 2025.

Lingkanews.com | Banda Aceh — Kapolda Aceh Irjen Pol Marzuki Ali Basyah mengadakan pertemuan dengan Komnas Perempuan di Ruang Dirreskrimum Polda Aceh, Kamis, 13 November 2025. Pertemuan tersebut membahas peningkatan sinergi dan penguatan koordinasi untuk menangani kasus kekerasan terhadap perempuan secara lebih cepat dan efektif.

Diskusi berlangsung interaktif dan penuh makna. Kedua pihak bersepakat memperkuat langkah-langkah kolaboratif agar setiap laporan kekerasan di Aceh mendapatkan penanganan yang transparan, profesional, dan berpihak pada korban.


Kapolda Dorong Polwan Jadi Garda Terdepan

Kapolda Aceh menekankan pentingnya peran polisi wanita (Polwan) dalam pelayanan korban kekerasan. Ia menyebut Polwan memiliki empati yang tinggi serta mampu mendekati korban dengan pendekatan yang lembut dan humanis.

“Polwan kami dorong menjadi garda terdepan dalam memberikan pelayanan kepada korban,” kata Marzuki Ali Basyah. Ia juga menjelaskan bahwa Polda Aceh sedang menyiapkan aplikasi digital pelaporan kekerasan terhadap perempuan. Melalui sistem ini, masyarakat bisa melapor secara cepat tanpa perlu datang langsung ke kantor polisi.

Langkah tersebut diharapkan mempercepat proses penanganan dan meningkatkan kepercayaan masyarakat terhadap aparat penegak hukum. Dengan dukungan teknologi, Polda Aceh bertekad menciptakan sistem layanan yang modern dan terintegrasi.


Komnas Perempuan Dorong Layanan Terpadu dan Pemulihan Korban

Komnas Perempuan menyoroti masih tingginya angka kekerasan terhadap perempuan di Aceh. Lembaga tersebut menilai pentingnya layanan terpadu dan pendampingan menyeluruh, baik secara hukum maupun psikologis.

Menurut perwakilan Komnas Perempuan, perlindungan terhadap korban harus berjalan seimbang antara proses hukum dan pemulihan sosial. Mereka juga mendorong harmonisasi antara hukum nasional dan hukum jinayah agar tidak terjadi tumpang tindih dalam implementasinya di lapangan.

Selain itu, Komnas Perempuan meminta adanya peningkatan pelatihan bagi petugas lapangan untuk menangani kasus kekerasan dengan pendekatan berbasis korban, sehingga proses pendampingan berlangsung lebih efektif.


Sinergi Lintas Lembaga Jadi Kunci Keberhasilan

Polda Aceh dan Komnas Perempuan berkomitmen memperkuat kerja sama lintas lembaga. Mereka sepakat membentuk tim koordinasi bersama untuk mempercepat proses pelaporan, penyelidikan, hingga pemulihan korban.

Kapolda Aceh memastikan bahwa setiap laporan kekerasan akan langsung ditindaklanjuti. Ia juga mengajak masyarakat untuk berani melapor ketika melihat atau mengalami kekerasan, agar setiap kasus dapat segera diselesaikan.

Dengan sinergi ini, Polda Aceh berharap dapat memperkuat kepercayaan publik serta menciptakan mekanisme perlindungan perempuan yang lebih responsif dan berkeadilan.


Aceh Menuju Pelayanan Perlindungan yang Humanis

Kolaborasi antara Polda Aceh dan Komnas Perempuan menandai langkah nyata dalam membangun sistem perlindungan perempuan yang tangguh. Dengan dukungan aplikasi digital, peningkatan kapasitas Polwan, serta layanan terpadu, Aceh diharapkan mampu menjadi contoh penanganan kekerasan berbasis empati di Indonesia.

Pendekatan kolaboratif ini menunjukkan bahwa perlindungan perempuan bukan hanya tanggung jawab hukum, tetapi juga komitmen kemanusiaan untuk menciptakan lingkungan yang aman dan bermartabat.

Berikan Komentar
error: Content is protected !!