Wali Nanggroe Aceh Temui Konjen Singapura, Bahas Rencana Kolaborasi Pendidikan dan Ekonomi

Lingkanews.com | Medan Wali Nanggroe Aceh, Paduka Yang Mulia Malik Mahmud Al Haythar, bertemu dengan Konsul Jenderal Republik Singapura untuk Medan, Dr. Edmund Chia, pada Jumat, 20 Juni 2025. Pertemuan berlangsung di Kota Medan dengan suasana hangat dan penuh semangat kerja sama.

Wali Nanggroe memimpin langsung pembicaraan yang membahas sejumlah peluang strategis. Fokus utama mencakup sektor pendidikan dan investasi ekonomi berkelanjutan. Ia menyampaikan harapan besar agar hubungan antara Aceh dan Singapura semakin erat, khususnya dalam peningkatan sumber daya manusia dan pengembangan usaha.

“Hubungan yang kuat dengan Singapura akan membuka banyak pintu bagi generasi muda Aceh dan pelaku usaha lokal,” kata Malik Mahmud saat membuka pertemuan.

Delegasi Singapura Akan Kunjungi Aceh

Dalam pertemuan tersebut, Konjen Edmund Chia menyampaikan rencana konkret. Dalam waktu dekat, rombongan dari Singapura akan mengunjungi Aceh. Rombongan tersebut terdiri dari akademisi, dosen, mahasiswa, serta pelaku usaha dari berbagai sektor.

“Kami sedang menyiapkan kunjungan ini agar berjalan efektif. Banyak universitas dan perusahaan di Singapura tertarik mengenal potensi Aceh lebih dekat,” jelas Dr. Chia.

Menurutnya, Singapura melihat Aceh sebagai mitra penting di kawasan barat Indonesia. Kedekatan geografis dan kekayaan budaya menjadikan Aceh sebagai wilayah yang potensial untuk kerja sama jangka panjang.

Zulfikar Idris, Kepala Bagian Kerja Sama dan Humas Lembaga Wali Nanggroe, menegaskan bahwa Aceh siap menyambut para tamu tersebut. Ia menyebut kunjungan ini sebagai peluang emas untuk memperkenalkan keunggulan Aceh, baik di bidang akademik maupun ekonomi kreatif.

“Ini bukan sekadar kunjungan biasa. Kita sedang membangun jembatan strategis yang bisa memperluas akses pelajar kita ke luar negeri dan menarik investasi masuk,” ujarnya.

Delegasi Aceh Akan Balas Kunjungan ke Singapura

Menanggapi rencana tersebut, Wali Nanggroe juga merencanakan langkah lanjutan. Pada bulan Agustus 2025, ia akan memimpin delegasi Aceh ke Singapura. Delegasi ini akan terdiri dari pelajar, tenaga pendidik, serta pelaku usaha dari berbagai sektor.

“Insya Allah, Agustus nanti kita ke Singapura. Kami akan membawa pelajar Aceh untuk bertukar pengetahuan dan pelaku usaha untuk mencari mitra,” ungkap Malik Mahmud.

Ia menambahkan, kunjungan tersebut bertujuan untuk menjajaki peluang beasiswa, pertukaran pelajar, serta kerja sama dagang dan investasi. Aceh ingin memastikan bahwa kolaborasi yang dibangun memberi dampak nyata bagi masyarakat.

Komitmen Aceh untuk Kerja Sama Internasional

Pertemuan di Medan juga dihadiri oleh sejumlah tokoh penting dari Lembaga Wali Nanggroe. Di antaranya adalah Staf Khusus Dr. M Raviq, Anggota Majelis Tuha Peut Tgk. Darwis Jeunib, dan Katibul Wali Abdullah Hasbullah. Mereka semua menyampaikan pandangan yang senada: Aceh siap menjalin hubungan luar negeri yang produktif.

Dalam beberapa tahun terakhir, Aceh terus memperluas kerja sama internasional. Pemerintah daerah dan lembaga adat berupaya menghadirkan kolaborasi yang membawa manfaat langsung, terutama dalam hal pendidikan, pelatihan, dan investasi ekonomi yang inklusif.

Melalui pertemuan ini, Wali Nanggroe menegaskan bahwa kerja sama bukan hanya tentang diplomasi, tetapi juga tentang keberpihakan kepada masyarakat.

“Ini tentang masa depan generasi kita. Kita ingin anak-anak muda Aceh bisa bersaing di dunia internasional. Kita juga ingin pelaku usaha lokal naik kelas,” tegas Malik.

Dengan semangat kolaboratif yang kuat dan langkah nyata yang terencana, Aceh optimis bisa menjadi bagian dari jejaring kemitraan global yang saling menguntungkan.

Berikan Komentar