Ketua DPD PBN Aceh Apresiasi Polres Pidie, Desak Pengawasan Ketat Distribusi Beras

Drs. M. Isa Alima

Lingkanews.com | Pidie — Ketua Dewan Pimpinan Daerah Patriot Bela Nusantara (DPD PBN) Aceh, Drs. M. Isa Alima, menyampaikan apresiasi atas langkah cepat Polres Pidie dalam mengungkap kasus pengoplosan beras. Ia menyebut, tindakan tegas tersebut menunjukkan keberpihakan negara dalam melindungi hak rakyat atas pangan yang aman dan layak konsumsi.

Tindakan Polres Pidie Dinilai Tepat dan Bermakna

Isa Alima menyampaikan pernyataan resminya pada Rabu malam (6/8/2025). Ia menyebut langkah Satreskrim Polres Pidie sebagai tindakan nyata dan bermakna.

“Kami memberikan apresiasi setinggi-tingginya kepada Polres Pidie, khususnya Satreskrim, yang telah bertindak cepat dan tepat. Ini bentuk perlindungan nyata terhadap masyarakat,” ujarnya.

Menurut Isa, pengoplosan beras bukan sekadar pelanggaran hukum. Praktik tersebut juga melukai nilai-nilai kemanusiaan dan keadilan sosial.

“Beras adalah kebutuhan pokok. Bermain-main dengan kualitasnya sama saja dengan mempertaruhkan kesehatan rakyat kecil. Ini tindakan yang tidak bisa ditoleransi,” tegasnya.

Pemerintah Daerah Diminta Aktif Terlibat

Isa mendesak semua unsur pemerintah daerah agar tidak tinggal diam. Menurutnya, pengawasan distribusi pangan harus dilakukan secara menyeluruh dan berlapis.

“Polisi tidak bisa bekerja sendirian. Dinas perdagangan, dinas pangan, camat, dan keuchik harus turun tangan. Semua punya tanggung jawab untuk menjaga integritas rantai distribusi,” ucapnya.

Selain itu, Isa juga meminta sinergi lintas sektor diperkuat agar celah manipulasi distribusi bisa tertutup rapat. Ia menegaskan, kecurangan dalam rantai pangan harus diberantas sampai tuntas.

Seruan Keras: Jangan Biarkan Rakyat Dirugikan

Isa juga menyerukan peringatan tegas bagi pelaku distribusi yang tergoda berbuat curang. Menurutnya, masyarakat tidak boleh menjadi korban dari sistem yang lemah.

“Kita tidak boleh memberi ruang sedikit pun pada kejahatan seperti ini. Rakyat sudah cukup menderita, jangan ditambah dengan kecurangan di meja makan,” tuturnya.

Ia juga menyoroti pentingnya kejujuran dalam seluruh rantai distribusi pangan. Menurutnya, ketahanan pangan tidak cukup hanya dengan memperkuat produksi, tetapi juga menuntut pengawasan dan moralitas yang kuat.

“Kedaulatan pangan hanya bisa dibangun melalui keadilan. Tidak boleh ada yang menari di atas penderitaan rakyat,” tegas Isa.

Sebagai tokoh masyarakat, Isa Alima mendorong kolaborasi berkelanjutan antara aparat penegak hukum dan unsur pemerintah daerah. Tujuannya jelas: menciptakan tata niaga pangan yang adil, bersih, dan benar-benar berpihak pada masyarakat kecil.

Berikan Komentar
error: Content is protected !!