Jelang Hari Megang, Ketua DPD PBN Aceh Desak Bank Siapkan ATM Tanpa Gangguan

Lingkanews.com | Banda Aceh Ketua Dewan Pimpinan Daerah Patriot Bela Nusantara (DPD PBN) Aceh, Drs. M. Isa Alima, mengeluarkan imbauan serius kepada pihak perbankan agar meningkatkan kualitas layanan menjelang Hari Megang. Dalam tradisi masyarakat Aceh, Hari Megang menjadi momen penting sebelum Idul Fitri, yang identik dengan peningkatan aktivitas ekonomi dan transaksi keuangan.

“Pada momen seperti Hari Megang, kebutuhan masyarakat untuk menarik uang tunai meningkat tajam. Bank harus mengantisipasi lonjakan itu dengan kesiapan penuh,” ujar Isa Alima kepada awak media di Banda Aceh.

Isa mengaku mengalami sendiri gangguan pada mesin Anjungan Tunai Mandiri (ATM) di salah satu bank. Gangguan itu menyebabkan penundaan transaksi dan memakan waktu cukup lama untuk penyelesaian. Ia menilai kejadian seperti ini tidak boleh dianggap sepele, apalagi saat nasabah sangat bergantung pada layanan cepat dan tepat.

“Jangan sampai nasabah dirugikan karena mesin ATM tidak berfungsi. Waktu mereka sangat berharga, apalagi saat menjelang lebaran,” tegasnya.

Antrean Panjang Jadi Alarm Layanan Bermasalah

Selain masalah teknis pada mesin ATM, Isa juga mencermati antrean panjang di meja pengaduan sebagai gejala adanya masalah sistemik. Menurutnya, kondisi itu menunjukkan sistem layanan pelanggan belum berjalan efektif, bahkan saat beban transaksi sedang tinggi.

“Hari ini saya yang merasakan antrean panjang dan proses klarifikasi yang lambat. Besok bisa saja warga lain yang mengalaminya. Ini bukan masalah kecil,” ungkapnya.

Isa menekankan bahwa bank tidak boleh hanya berfokus pada keamanan dana nasabah, tetapi juga pada kecepatan layanan, kenyamanan transaksi, dan respons tanggap terhadap masalah teknis. Ia meminta bank mengambil langkah korektif dan bersiap dengan potensi lonjakan transaksi tahunan.

Rekomendasi dan Seruan Tindakan Nyata

Isa menyarankan agar setiap kantor bank di Aceh melakukan pengecekan menyeluruh terhadap seluruh unit ATM yang mereka miliki, termasuk cadangan sistem, jaringan internet, hingga daya listrik. Ia juga mendorong pihak bank menambah unit mesin di area publik yang ramai, seperti pasar, pusat belanja, dan kawasan pemukiman padat.

“Bank harus menyiagakan tim teknis di lapangan, bukan hanya mengandalkan pelaporan dari nasabah. Tindakan cepat bisa mencegah keluhan meluas,” ucapnya.

Ia juga meminta otoritas perbankan daerah dan OJK Wilayah Aceh untuk ikut memantau kinerja layanan bank secara langsung di lapangan selama periode jelang Idul Adha. Menurutnya, peran pengawasan sangat penting agar layanan publik tidak terabaikan saat permintaan sedang tinggi.

“Kami berharap layanan perbankan di Aceh bisa terus meningkat dari tahun ke tahun. Jangan sampai budaya dan tradisi masyarakat terganggu karena sistem keuangan tidak siap,” tutup Isa.

Dengan meningkatnya tekanan pada sektor layanan publik selama bulan Ramadan dan menjelang Idul Fitri, imbauan ini menjadi pengingat penting agar sektor perbankan meningkatkan tanggung jawab sosialnya terhadap masyarakat.

Berikan Komentar