Mualem Tutup KKN UGM di Pulo Aceh, Serukan Percepatan Pembangunan Wilayah Terpencil
Lingkanews.com | Aceh Besar — Gubernur Aceh, Muzakir Manaf atau Mualem, secara resmi menutup program Kuliah Kerja Nyata Pembelajaran Pemberdayaan Masyarakat (KKN PPM) Universitas Gadjah Mada (UGM) di Pulau Nasi, Kecamatan Pulo Aceh, Selasa (5/8/2025).
Penutupan tersebut berlangsung di Gampong Alue Riyeung dan menjadi penanda berakhirnya masa pengabdian selama 50 hari oleh 30 mahasiswa UGM dari berbagai disiplin ilmu.
30 Mahasiswa UGM Beri Kontribusi Langsung di Masyarakat
Sebanyak 30 mahasiswa UGM tersebar di beberapa gampong selama kegiatan KKN. Mereka menjalankan program pengabdian masyarakat melalui pendekatan lintas disiplin.
Warga menyambut baik kehadiran para mahasiswa yang ikut terlibat aktif dalam kehidupan sehari-hari di pulau tersebut.
Selain Gubernur, hadir pula Ketua TP PKK Aceh Marlina Muzakir (Kak Na), Plt Sekda Aceh M Nasir Syamaun, Ketua Forbes DPR/DPD RI TA Khalid, Bupati Aceh Besar Muharram Idris, serta para pimpinan SKPA.
Gubernur: Infrastruktur Dasar Harus Segera Dibangun
Dalam sambutannya, Mualem menekankan pentingnya pembangunan jalan, irigasi, dan jaringan komunikasi. Ia mengaku baru kali ini berhasil mengunjungi langsung Pulau Nasi setelah sebelumnya sempat tertunda.
“Kebutuhan warga sudah disampaikan langsung oleh keuchik. Kita salin dan akan perjuangkan bersama — pemerintah provinsi, kabupaten, hingga pusat,” tegas Mualem.
Apresiasi untuk Mahasiswa dan KAGAMA
Mualem memberikan apresiasi kepada mahasiswa UGM yang sudah menyalurkan ilmu dan semangat kebersamaan. Ia berharap kegiatan KKN seperti ini bisa terus menjangkau wilayah-wilayah lain seperti Pulau Breueh dan sekitarnya.
Di sisi lain, Plt Sekda Aceh yang juga Ketua KAGAMA Aceh, M Nasir Syamaun, mengungkapkan rasa bangganya. Ia menyebut KKN ini menjadi ruang penerapan ilmu secara nyata di tengah masyarakat.
“KKN memberi pengalaman sosial langsung dan mempertemukan berbagai latar belakang dalam suasana kolaboratif,” ucap Nasir.
Forum Keuchik Suarakan Aspirasi Infrastruktur
Ketua Forum Keuchik se-Pulo Aceh, Azhari Abbas, menyampaikan beberapa kebutuhan mendesak warga. Ia menyoroti pentingnya pembangunan waduk, perbaikan jalan, pengadaan dermaga boat, serta akses jaringan telekomunikasi.
“Dari lima desa di Pulau Nasi, empat belum memiliki sinyal telepon yang memadai,” ungkap Keuchik Gampong Rabo itu dengan tegas.
Bantuan Diberikan untuk Dukung Pembangunan
Sebagai bagian dari kegiatan kunjungan, Gubernur Aceh bersama Kak Na menyerahkan bantuan secara simbolis kepada para keuchik.
Dinas Pemuda dan Olahraga memberikan perlengkapan olahraga. Dinas Lingkungan Hidup dan Kehutanan menyalurkan 1.000 bibit mangrove untuk konservasi pesisir.
Selanjutnya, Dinas Sosial menyumbangkan kebutuhan dasar seperti mukena, jilbab, sarung, selimut, handuk, dan 100 paket family kit. Dinas Kelautan dan Perikanan menyumbang 100 pelampung untuk nelayan. Sementara itu, Dinas Pertanian membagikan 1.000 bibit pinang.





