Pemko Subulussalam Alokasikan Rp8 Miliar untuk Dayah, HUDA Apresiasi Dukungan Pendidikan Keagamaan
Lingkanews.com | Subulussalam — Ketua Umum Pengurus Besar Himpunan Ulama Dayah Aceh (PB HUDA), Tgk. H. Dr. Anwar Usman, MM atau yang akrab disapa Abiya Kuta Krueng, melakukan audiensi dengan Wali Kota Subulussalam, M. Rasyid, pada Senin, 14 Juli 2025. Pertemuan tersebut berlangsung di Pendopo Wali Kota Subulussalam dan berfokus pada penguatan program HUDA, Lembaga Pengembangan Training Kader Dakwah (LPTKD), serta pendidikan keagamaan.
Komitmen Pemko untuk Pendidikan Dayah
Dalam pertemuan tersebut, Wali Kota Subulussalam menyampaikan komitmen pemerintah terhadap penguatan pendidikan Islam. Ia menyebutkan bahwa pihaknya telah mengalokasikan anggaran sebesar Rp8 miliar untuk mendukung operasional dayah di Kota Subulussalam selama tahun anggaran 2025/2026.
Secara rinci, bantuan tersebut dibagi sesuai tipologi dayah, antara lain:
-
Tipe A: Rp70 juta
-
Tipe B: Rp60 juta
-
Tipe C: Rp50 juta
-
Non-Tipe: Rp40 juta
-
Balai pengajian: Rp10 juta
Selain itu, Pemko juga akan menyediakan mobiler bagi seluruh dayah untuk menunjang kenyamanan belajar para santri.
Program Beasiswa untuk Santri Aceh
Tak hanya fokus pada infrastruktur, Pemko juga meluncurkan program beasiswa khusus. Beasiswa ini ditujukan kepada putra-putri daerah yang ingin menempuh pendidikan keagamaan di Timur Tengah dan Pulau Jawa.
Langkah ini, menurut Wali Kota, menjadi bagian dari upaya mempersiapkan generasi muda yang unggul secara spiritual dan intelektual. Dengan demikian, program ini diharapkan mampu memperkuat peran Subulussalam sebagai pusat pengembangan pendidikan Islam di wilayah barat Aceh.
HUDA Sambut Baik Dukungan Pemerintah
Menanggapi komitmen tersebut, Abiya Kuta Krueng menyampaikan apresiasi mendalam. Ia menilai bahwa kebijakan Pemko bukan sekadar dukungan finansial, melainkan bentuk kepedulian terhadap keberlangsungan pendidikan Islam dan karakter generasi muda.
“Kami dari HUDA sangat mengapresiasi langkah Pemko Subulussalam. Dukungan seperti ini membuktikan bahwa pemerintah hadir dalam menjaga warisan keilmuan Islam sekaligus membina masa depan generasi Aceh,” ujar Abiya.
Ia juga menegaskan bahwa HUDA siap menjalin kerja sama lebih erat dengan Pemko. Fokus kolaborasi mencakup peningkatan kualitas kader dakwah, penguatan manajemen dayah, serta pelatihan yang tepat sasaran.
Sinergi Ulama dan Pemerintah Dorong Pendidikan Islam
Secara keseluruhan, pertemuan ini menandai langkah awal sinergi antara PB HUDA dan Pemko Subulussalam. Keduanya berkomitmen untuk bersama-sama membangun pendidikan Islam yang kuat, adaptif, dan berdaya saing tinggi.
Abiya berharap sinergi tersebut terus berlanjut dalam bentuk program-program konkret yang menyentuh langsung masyarakat. Dengan kerja sama yang baik, pendidikan keagamaan dapat tumbuh dan memberi dampak luas, baik di tingkat lokal maupun nasional.