Pemerintah Kota Lhokseumawe Gandeng Islamic Relief untuk Bangun 50 Rumah dan Program Kemanusiaan Lainnya
Lingkanews.com | Lhokseumawe — Pemerintah Kota Lhokseumawe menjalin kolaborasi strategis dengan Yayasan Islamic Relief Indonesia (YRII) melalui penandatanganan nota kesepahaman (MoU) yang berlangsung di kantor pusat YRII, Duren Tiga, Pancoran, Jakarta Selatan. Prosesi penandatanganan yang berlangsung pada Selasa, 22 Juli 2025 itu, menjadi momentum penting dalam memperluas program kemanusiaan yang bersifat jangka panjang.
Wali Kota Lhokseumawe, Dr. Sayuti Abu Bakar, hadir langsung dalam kegiatan tersebut. Dari pihak Islamic Relief, CEO Nanang Subana Dirja memimpin jajaran deputi dalam menyambut kerja sama tersebut. Keduanya sepakat mengembangkan berbagai program berbasis komunitas yang dirancang untuk memberdayakan masyarakat marjinal.
Fokus pada Perumahan Layak dan Ekonomi Produktif
Salah satu program unggulan yang akan segera direalisasikan adalah pembangunan 50 unit rumah tipe 36 bagi warga kurang mampu. Proyek ini dirancang untuk memberikan hunian layak sekaligus meningkatkan martabat penerima manfaat. Pembangunan akan dimulai pada Agustus 2025, dengan biaya per unit sebesar Rp95 juta, termasuk perlengkapan dasar rumah tangga.
Islamic Relief Indonesia menanggung sebagian besar biaya pembangunan. Sementara itu, Baitul Mal Kota Lhokseumawe juga ikut berkontribusi sebesar Rp25 juta per unit. Pemerintah daerah menargetkan penyelesaian proyek ini dalam waktu lima bulan.
“Program ini bukan hanya tentang membangun rumah, tetapi juga membangun harapan baru bagi keluarga yang selama ini hidup dalam kondisi serba terbatas,” ujar Wali Kota Sayuti. Ia menegaskan bahwa pemerintah kota akan mengawal setiap tahap proyek secara transparan dan tanpa pungutan.
Wali Kota juga meminta masyarakat agar segera melaporkan jika ada pihak yang mencoba memungut biaya dengan mengatasnamakan pemerintah atau Baitul Mal. “Kami ingin program ini bersih dan tepat sasaran,” tegasnya.
Santunan, Edukasi Remaja, dan Penguatan Dana Global
Selain pembangunan rumah, kerja sama ini juga mencakup distribusi hewan kurban, pemberian santunan kepada anak yatim, serta edukasi tentang kesehatan remaja, khususnya terkait HIV/AIDS. Pemerintah kota melihat program ini sebagai wujud kehadiran negara yang merangkul komunitas secara lebih luas.
Ketua Baitul Mal Kota Lhokseumawe, Dr. Damanhur Abbas, Lc., M.A., memberikan apresiasi mendalam kepada pihak Islamic Relief Indonesia. Ia menyebutkan bahwa kemitraan ini telah membuka jalan bagi keterlibatan lebih besar dari jaringan donatur internasional.
“Kami berharap ke depan akan lebih banyak dukungan, baik dari Inggris maupun Australia. Islamic Relief telah membuktikan bahwa mereka bukan hanya donor, tetapi juga mitra aktif dalam perubahan,” ungkap Damanhur.
Damanhur juga menambahkan bahwa pihaknya akan terus memperkuat sistem verifikasi penerima manfaat. Mereka mengembangkan skema evaluasi bersama untuk memastikan program tepat sasaran dan berkelanjutan.
Kunjungan Lapangan dan Evaluasi Program
Untuk memperkuat koordinasi, CEO Islamic Relief Indonesia, Nanang Subana Dirja, akan mengunjungi Lhokseumawe pada awal Agustus 2025. Ia dijadwalkan meninjau langsung lokasi pembangunan rumah dan mengadakan pertemuan teknis dengan jajaran Pemkot Lhokseumawe.
Kunjungan ini bertujuan memastikan seluruh program berjalan sesuai rencana. Selain itu, tim Islamic Relief akan melakukan asesmen lanjutan terhadap potensi program pemberdayaan ekonomi, khususnya bagi kelompok perempuan dan remaja.
Pemerintah Kota Lhokseumawe menyambut baik agenda tersebut. Mereka siap mendampingi setiap langkah implementasi sebagai bentuk komitmen terhadap peningkatan kesejahteraan masyarakat.
Dengan semangat kolaboratif yang kuat, Lhokseumawe bergerak lebih pasti dalam menghadirkan program berbasis kemanusiaan yang nyata dan terukur.