Polairud Polda Aceh Edukasi Pelajar Jaga Kebersihan Pantai Lewat Saweu Sikula

Lingkanews.com | Banda Aceh— Direktorat Kepolisian Perairan dan Udara (Ditpolairud) Polda Aceh mengunjungi SD Negeri 41 Banda Aceh, Senin (19/5/2025), dalam program bertajuk Saweu Sikula. Mereka menyapa para siswa dan mengajak mereka untuk mencintai serta menjaga kebersihan pantai sejak usia dini.

Para personel menyampaikan pesan secara langsung di ruang kelas. Mereka menjelaskan pentingnya ekosistem laut, bahaya sampah di perairan, serta peran anak-anak dalam menjaga lingkungan. Dengan bahasa yang sederhana dan pendekatan yang ramah, siswa terlihat mudah memahami materi.

Personel juga mengajak anak-anak untuk lebih tertib, menjaga keamanan sekolah, dan hidup rukun dalam perbedaan. Mereka menanamkan nilai toleransi melalui cerita-cerita keseharian yang dekat dengan kehidupan siswa.


Kombes Wahyu: Kami Ajak Anak Cinta Pantai Sejak Dini

Direktur Ditpolairud Polda Aceh, Kombes Pol Wahyu Prihatmaka, ikut memantau kegiatan ini. Ia menegaskan bahwa Saweu Sikula menjadi cara efektif untuk membentuk kepedulian anak terhadap lingkungan.

“Kami ingin anak-anak sejak dini mencintai pantai dan laut. Mereka perlu tahu bahwa kebersihan lingkungan adalah tanggung jawab bersama,” kata Wahyu, Selasa (17/6/2025).

Ia menambahkan, kegiatan ini tidak hanya soal bersih-bersih, tapi juga menanamkan rasa tanggung jawab dan peduli terhadap sesama. “Kami bangun karakter pelajar dengan pendekatan yang menyenangkan. Anak-anak lebih mudah menangkap pesan ketika suasana belajar terasa hangat,” ujarnya.


Suasana Belajar Seru dan Interaktif

Kegiatan Saweu Sikula berlangsung dengan penuh semangat. Polisi dan siswa berdialog, bermain kuis, hingga menonton video pendek tentang pentingnya menjaga laut. Anak-anak pun aktif menjawab pertanyaan dan berbagi pengalaman menjaga kebersihan di rumah dan sekolah.

Beberapa siswa menyampaikan cita-cita mereka di hadapan para polisi. Ada yang ingin menjadi penjaga laut, ada pula yang ingin memimpin gerakan bersih-bersih pantai. Antusiasme mereka memperlihatkan hasil positif dari pendekatan edukatif yang digunakan.

Guru-guru SDN 41 juga menyambut baik kegiatan ini. Mereka menilai pendekatan Polairud sangat menyentuh dan membangun semangat baru bagi siswa untuk peduli lingkungan.


Polairud Siap Lanjutkan Program ke Sekolah Lain

Kombes Wahyu memastikan program Saweu Sikula akan terus berjalan. Ia menargetkan lebih banyak sekolah, terutama yang berada di daerah pesisir. “Kami akan ajak dinas pendidikan, komunitas lingkungan, dan orang tua untuk ikut serta,” tegasnya.

Menurutnya, edukasi lingkungan tidak cukup hanya di buku pelajaran. Siswa butuh sentuhan langsung, kegiatan nyata, dan tokoh panutan yang bisa memberi contoh. Karena itu, Polairud turun langsung ke lapangan.

Wahyu juga membuka ruang kolaborasi dengan semua pihak. Ia berharap program ini bisa melahirkan generasi muda yang cinta laut, bersikap toleran, dan sadar akan pentingnya lingkungan hidup.


Membangun Generasi Peduli Sejak Bangku Sekolah

Kegiatan ini membuktikan bahwa edukasi tidak harus selalu di dalam kelas. Polisi bisa menjadi sahabat bagi siswa, dan sekolah menjadi tempat tumbuhnya karakter peduli lingkungan.

Melalui Saweu Sikula, Ditpolairud Polda Aceh memberikan pengalaman belajar yang berkesan dan berdampak. Anak-anak tak hanya mendapat pengetahuan, tapi juga semangat untuk menjadi penjaga alam di masa depan.

Jika pendekatan seperti ini diterapkan secara konsisten dan berkelanjutan, maka Aceh akan memiliki generasi baru yang bertanggung jawab, cinta lingkungan, dan siap menjaga warisan alamnya.

Berikan Komentar