Pejabat Pendidikan Indonesia Pelajari Model Inovatif Pengajaran Bahasa di Amerika Serikat

Sepuluh pejabat senior dari Kementerian Pendidikan dan Kementerian Agama Republik Indonesia mengikuti program pertukaran dua pekan di Amerika Serikat yang berlangsung dari 4 hingga 16 Mei 2025.(Foto: Humas Kedubes AS)

Lingkanews.com | Jakarta — Sepuluh pejabat senior Kementerian Pendidikan dan Kementerian Agama Republik Indonesia mengikuti program pertukaran selama dua pekan di Amerika Serikat. Program ini berlangsung pada 4 hingga 16 Mei 2025 dan mendapat dukungan dari Regional English Language Office (RELO) Kedutaan Besar Amerika Serikat.

Para delegasi berkesempatan mengunjungi dua kota, yakni Seattle, Washington, dan Kansas City, Missouri. Mereka mempelajari berbagai metode pengajaran Bahasa Inggris yang inovatif, khususnya di tingkat pendidikan dasar dan menengah (K-12). Selain itu, mereka juga mempelajari manajemen pendidikan, pelatihan guru, serta pengembangan kurikulum yang diterapkan di sana.

Para pejabat mendapat gambaran lengkap mengenai bagaimana sekolah-sekolah Amerika menerapkan pendidikan bilingual secara efektif. Mereka mengamati proses belajar mengajar yang mengutamakan penguasaan Bahasa Inggris sambil tetap menghargai bahasa dan budaya lokal.


Inspirasi dan Rencana Implementasi Program Bilingual di Indonesia

Dr. Mahrus, Kepala Subdirektorat Ma’had Aly di Kementerian Agama, mengaku sangat terkesan dengan model pendidikan multibahasa yang mereka pelajari selama program. Ia menyatakan akan segera menginisiasi dialog dengan sejumlah pesantren di Indonesia untuk mengadopsi program serupa.

Sementara itu, Lia Herawaty, widyaiswara dari Balai Guru dan Tenaga Kependidikan (BGTK) DKI Jakarta, mengatakan kunjungan ke sekolah-sekolah di AS membuka wawasan baru. “Kami mendapatkan banyak ide segar dari presentasi dan diskusi dengan para pendidik di sana,” ujarnya. Ia juga menegaskan akan merancang proyek percontohan pelatihan guru Bahasa Inggris berdasarkan pengalaman tersebut.

Kegiatan ini juga memberikan pemahaman lebih luas tentang manajemen pendidikan yang mendukung keberhasilan program bilingual. Para peserta belajar bagaimana merancang kurikulum yang memadukan pengembangan Bahasa Inggris dengan pendidikan karakter dan budaya lokal.


Selain memperkaya wawasan, program ini turut mempererat hubungan kerja sama antara Indonesia dan Amerika Serikat dalam bidang pendidikan. Ruth Goode, Regional English Language Officer Kedutaan Besar AS, menyatakan program ini mencerminkan komitmen kedua negara untuk meningkatkan kualitas pendidikan secara berkelanjutan.

“Pihak kami bangga dapat mendukung inisiatif yang memberdayakan guru dan memperluas akses pembelajaran Bahasa Inggris di Indonesia,” ujarnya. RELO terus berupaya meningkatkan kapasitas pendidikan Indonesia sekaligus memperkuat kemitraan jangka panjang kedua negara.

Program pertukaran ini diharapkan mampu mendorong peningkatan kualitas guru dan metode pembelajaran di Indonesia. Dengan pendekatan yang tepat, pendidikan bilingual akan semakin berkembang dan mendukung daya saing generasi muda di era globalisasi.

Berikan Komentar