Transformasi Layanan Kesehatan di Pidie: Puskesmas Mane Jadi Contoh Nyata Menuju BLUD

Lingkanews.com | Pidie — Pemerintah Kabupaten Pidie terus mendorong peningkatan kualitas layanan kesehatan dasar. Melalui Dinas Kesehatan, Plt Kepala Dinkes Pidie, dr. Dwi Wijaya, menginstruksikan seluruh Puskesmas untuk bertransformasi menjadi Badan Layanan Umum Daerah (BLUD). Salah satu Puskesmas yang telah menunjukkan komitmen nyata ialah UPTD Puskesmas Mane.

Transformasi ini menandai perubahan besar. Bukan hanya menyentuh sisi administratif, tetapi juga memperkuat semangat kerja, tata kelola, dan efisiensi layanan di tingkat puskesmas.


Tim Monev Kunjungi Puskesmas Mane, Evaluasi Menyeluruh Dilakukan

Pada 31 Juli 2025, Tim Monitoring dan Evaluasi (Monev) Dinas Kesehatan Pidie mengunjungi Puskesmas Mane. Kunjungan ini bertujuan membina kesiapan teknis menuju sistem BLUD. Mereka membagi tim ke beberapa klaster sesuai bidang: manajemen, keuangan, UKM-UKP, hingga sarana dan prasarana.

Kepala Puskesmas Mane, Rinaldi, SKM, menjelaskan profil wilayah kerjanya. Kecamatan Mane memiliki empat desa dengan jumlah penduduk 9.313 jiwa. Meski masih kekurangan tenaga medis seperti dokter gigi dan petugas laboratorium, Rinaldi memastikan timnya tetap memberikan layanan maksimal.

“Kami menjadikan keterbatasan sebagai dorongan untuk terus memperkuat sistem internal,” tegas Rinaldi.


Pendampingan Terpadu: Sinergi Antarprogram Jadi Kunci

Mutia Kurniawati, SKM, M.Kes, sebagai pembina UKM dan UKP, memimpin diskusi edukatif bersama seluruh Penanggung Jawab Program. Ia mengevaluasi laporan kegiatan, kesesuaian perencanaan, dan integrasi antarunit.

“Program tidak boleh berjalan sendiri. Sinergi adalah fondasi kuat dalam sistem BLUD,” ujar Mutia.

Di ruang lain, Mustari, SKM, MM, mendampingi manajemen dalam menyusun alur penganggaran dan SOP kerja. Ia memuji keterbukaan dan ketelitian tim Mane.

Sementara itu, Dora Mutiara, SE, fokus membenahi sistem keuangan. Ia menegaskan bahwa fleksibilitas BLUD tetap harus diikuti dengan tata kelola akuntabel dan terdokumentasi rapi.

“Fleksibel bukan berarti bebas. Justru harus tertib dan transparan,” tegasnya.

Raziah, SKM, juga melakukan evaluasi pada input sarana prasarana dan validasi aplikasi Aspak. Ia mengingatkan pentingnya data yang akurat untuk menunjang kebutuhan pengadaan ke depan.


Puskesmas Mane Tunjukkan Semangat dan Komitmen

Kegiatan ini ditutup dengan dialog terbuka. Tim Puskesmas Mane mengaku merasa terbantu dan semakin memahami arah transformasi menuju BLUD.

“Kunjungan ini memberi kami pencerahan. Kami lebih percaya diri menjalankan peran dalam sistem BLUD,” ujar salah satu staf.

Tim Monev mengingatkan bahwa BLUD bukan hanya status, tetapi bentuk tanggung jawab moral dalam memberikan layanan terbaik untuk masyarakat.


Menuju Puskesmas Profesional, Pidie Siap Melaju

Dengan semangat kolaboratif, Dinas Kesehatan Pidie terus membina seluruh puskesmas secara berkelanjutan. Puskesmas Mane kini menjadi contoh bahwa wilayah terpencil pun mampu menerapkan tata kelola profesional jika ada kemauan dan dukungan.

Transformasi ini bukan akhir, melainkan awal dari sistem layanan kesehatan yang tangguh, transparan, dan lebih dekat dengan masyarakat.

Berikan Komentar
error: Content is protected !!