Gubernur Muzakir Manaf Copot Dua Pejabat Eselon II, Tegaskan Reformasi Birokrasi Aceh

Gubernur Aceh H. Muzakir Manaf

Lingkanews.com | Banda Aceh — Gubernur Aceh H. Muzakir Manaf kembali menegaskan langkah tegasnya dalam menata birokrasi dengan merombak dua jabatan eselon II di lingkungan Pemerintah Aceh. Ia mengambil keputusan itu untuk memperkuat efektivitas kerja serta memastikan tata kelola pemerintahan berjalan profesional dan berintegritas.

Melalui Badan Kepegawaian Aceh (BKA), Mualem mengumumkan pencopotan dua pejabat pada Senin (13/10/2025). Ia memberhentikan Kepala Dinas Pendidikan Dayah Aceh, Dr. Munawar A. Jalil, dan Kepala Badan Penanggulangan Bencana Aceh (BPBA), Teuku Nara Setia.

Langkah Tegas untuk Reformasi Birokrasi

Mualem menilai reformasi birokrasi tidak akan berhasil tanpa evaluasi dan tindakan nyata. Oleh karena itu, ia menegaskan bahwa setiap jabatan penting harus dipegang oleh sosok dengan kinerja tinggi, dedikasi kuat, serta visi yang sejalan dengan arah pembangunan Aceh.

Selain itu, ia menjelaskan bahwa langkah ini bertujuan mempercepat transformasi birokrasi dan pelayanan publik. Menurutnya, jabatan adalah amanah, bukan hak istimewa. Karena itu, setiap pejabat wajib menjalankan tanggung jawabnya dengan disiplin, loyalitas, dan integritas penuh.

Dorongan Menuju Pemerintahan Efisien dan Profesional

Sejumlah pengamat birokrasi menilai keputusan Mualem memperlihatkan komitmen kuat Pemerintah Aceh untuk menciptakan sistem pemerintahan yang efisien, bersih, dan profesional. Mereka menilai kebijakan ini juga menandai babak baru dalam upaya memperkuat kepercayaan publik terhadap birokrasi daerah.

Selain itu, langkah Mualem menunjukkan keseriusan pemerintah dalam menegakkan disiplin aparatur dan memperbaiki sistem kerja internal. Dengan langkah tersebut, Pemerintah Aceh dapat menjaga arah pembangunan agar tetap selaras dengan visi besar Mualem-Dek Fadh untuk membangun Aceh maju dan mandiri.

Publik Menanti Figur Pengganti

Keputusan mutasi pejabat itu langsung menarik perhatian masyarakat dan aparatur sipil negara. Banyak pihak menilai langkah Mualem membuka ruang pembaruan serta menumbuhkan semangat baru di tubuh birokrasi Aceh.

Kini publik menunggu siapa yang akan mengisi jabatan Kepala Dinas Pendidikan Dayah Aceh dan Kepala BPBA. Mereka berharap pejabat baru mampu membawa inovasi, memperkuat pelayanan publik, dan mendukung visi pembangunan Aceh di bawah kepemimpinan Mualem-Dek Fadh.

Berikan Komentar
error: Content is protected !!