Wagub Aceh dan Wali Nanggroe Temui SBY, Bahas Revisi UUPA

Wakil Gubernur Aceh, Fadhlullah, bersama Wali Nanggroe Aceh, Malik Mahmud Al-Haytar, dan perwakilan civitas akademika Aceh melakukan pertemuan penting dengan Presiden ke-6 Republik Indonesia, Prof. Dr. Susilo Bambang Yudhoyono (SBY), di kediamannya di Cikeas, Jawa Barat, Rabu, 13 Agustus 202

Lingkanews.com | Jakarta — Wakil Gubernur Aceh, Fadhlullah, bersama Wali Nanggroe Aceh, Malik Mahmud Al-Haytar, dan perwakilan civitas akademika Aceh menggelar pertemuan penting dengan Presiden ke-6 Republik Indonesia, Prof. Dr. Susilo Bambang Yudhoyono (SBY), di kediamannya di Cikeas, Jawa Barat, Rabu (13/8/2025). Pertemuan ini fokus membahas percepatan revisi Undang-Undang Pemerintahan Aceh (UUPA) dan evaluasi pelaksanaan Otonomi Khusus (Otsus) Aceh, sekaligus merefleksikan 20 tahun perdamaian di Tanah Rencong.

SBY Nyatakan Dukungan Penuh untuk Revisi UUPA

Dalam pertemuan tersebut, SBY menegaskan dukungannya terhadap langkah Pemerintah Aceh, masyarakat, dan kalangan akademisi untuk mempercepat revisi UUPA. Ia juga menyatakan kesiapannya mendampingi Pemerintah Aceh dan civitas akademika bertemu Presiden Republik Indonesia agar agenda tersebut dapat dibicarakan secara resmi.

“Saya mendukung penuh proses revisi UUPA dan siap membantu agar Pemerintah Aceh bersama civitas akademika dapat bertemu langsung dengan Presiden. Hal ini penting supaya penyempurnaan regulasi sesuai semangat perdamaian dan kesejahteraan rakyat Aceh dapat terwujud,” ujar SBY.

Pemerintah Aceh Apresiasi Komitmen SBY

Wakil Gubernur Aceh, Fadhlullah, menyambut positif dukungan tersebut. Ia menilai komitmen SBY menjadi dorongan moral yang kuat bagi Pemerintah Aceh dalam memperjuangkan revisi UUPA.

“Dukungan dan pendampingan dari Bapak SBY sangat berarti bagi Aceh. Kami akan segera mempersiapkan langkah-langkah lanjutan untuk mempercepat proses ini,” kata Fadhlullah.

Wali Nanggroe Tekankan Pentingnya Agenda Strategis

Sementara itu, Wali Nanggroe Aceh, Malik Mahmud, menegaskan revisi UUPA sebagai agenda strategis. Menurutnya, hal ini tidak hanya berkaitan dengan kepentingan politik, tetapi juga menyangkut keberlanjutan pembangunan dan penguatan perdamaian di Aceh.

Pertemuan ini menjadi langkah awal yang krusial. Dengan dukungan berbagai pihak, termasuk tokoh nasional seperti SBY yang memiliki peran penting dalam proses perdamaian Aceh, diharapkan revisi UUPA dapat terealisasi demi kemajuan dan kesejahteraan rakyat Aceh.

Berikan Komentar
error: Content is protected !!