Sekda Aceh Tekankan Percepatan Serapan Anggaran dan Kinerja Distanbun Menjelang Akhir Tahun
Lingkanews.com | Banda Aceh — Sekretaris Daerah (Sekda) Aceh, M. Nasir, menegaskan pentingnya percepatan serapan anggaran serta peningkatan kinerja lapangan bagi seluruh jajaran Dinas Pertanian dan Perkebunan (Distanbun) Aceh. Ia menyampaikan arahan tersebut saat memimpin apel pagi di halaman Kantor Distanbun Aceh, Senin (13/10/2025).
Dalam arahannya, Sekda juga menggelar diskusi internal bersama seluruh pejabat struktural Distanbun. Ia menekankan bahwa percepatan realisasi anggaran menjadi salah satu indikator utama kinerja Pemerintah Aceh pada tahun ini dan harus menjadi prioritas semua pihak.
Serapan Anggaran Harus Dikejar Cepat dan Terukur
M. Nasir menyebut bahwa hingga 13 Oktober 2025, serapan keuangan Distanbun masih tergolong rendah. Ia meminta agar seluruh kegiatan yang telah memiliki dokumen lengkap segera diselesaikan tanpa menunggu akhir tahun.
“Serapan anggaran ini harus dikejar dengan langkah cepat dan terukur. Jangan menunggu akhir tahun baru dikerjakan. Semua kegiatan yang sudah siap bayar segera diselesaikan,” tegas Sekda Aceh. Ia menambahkan bahwa percepatan tidak boleh mengorbankan mutu pekerjaan dan manfaat bagi masyarakat.
Menurutnya, keberhasilan serapan anggaran bukan hanya tentang angka di laporan, tetapi tentang hasil nyata yang dapat dirasakan petani di lapangan. “Percepatan yang baik adalah percepatan yang bermutu. Hasilnya harus bermanfaat langsung bagi rakyat,” ujarnya.
Perkuat Koordinasi dan Monitoring Lapangan
Sekda Aceh juga meminta Distanbun memperkuat koordinasi internal antarbidang serta menjalin komunikasi efektif dengan rekanan. Ia menilai, banyak kegiatan tersendat akibat miskomunikasi dan tumpang tindih kewenangan, sehingga perlu evaluasi serius.
Ia menegaskan pentingnya melakukan monitoring lapangan secara rutin agar progres keuangan dan fisik kegiatan terpantau secara faktual. Dengan begitu, semua program dapat berjalan sesuai target waktu dan kualitas yang diharapkan.
Pertanian dan Perkebunan Jadi Penopang Ekonomi Aceh
Dalam arahannya, M. Nasir menyoroti peran penting sektor pertanian dan perkebunan sebagai penopang utama perekonomian Aceh. Ia menilai keberhasilan Distanbun berpengaruh langsung terhadap penurunan angka kemiskinan dan peningkatan ketahanan pangan di daerah.
“Sektor pertanian dan perkebunan adalah sumber penghidupan masyarakat perdesaan. Keberhasilan Distanbun berarti keberhasilan Aceh secara keseluruhan,” ujar Sekda. Ia juga mendorong dinas agar terus meningkatkan produktivitas serta inovasi di sektor tersebut.
Target Serapan 97,6 Persen dan Dampaknya bagi Otsus
M. Nasir menegaskan bahwa Pemerintah Aceh telah menetapkan target serapan anggaran tahun 2025 dan 2026 sebesar 97,6 persen, meningkat dari capaian tahun sebelumnya yang mencapai 96,5 persen. Ia menilai capaian ini akan berpengaruh terhadap penilaian pemerintah pusat, termasuk upaya memperpanjang dana otonomi khusus Aceh.
“Seluruh SKPA harus bekerja maksimal tanpa terkecuali. Jika Distanbun tidak mencapai target, maka dinas lain harus menutupi dengan serapan lebih tinggi agar rata-rata kinerja Aceh tetap optimal,” ungkapnya. Ia juga meminta agar uang daerah beredar di masyarakat untuk menurunkan angka kemiskinan.
Dorongan untuk Kerja Cepat dan Berorientasi Hasil
Sekda Aceh menilai masih ada kelemahan dalam perencanaan kegiatan dan penyusunan dokumen yang belum sesuai dengan kondisi lapangan. Ia menegaskan pentingnya bekerja dengan pola baru yang cepat, mandiri, dan berorientasi hasil nyata.
“Jangan bekerja dengan cara biasa-biasa saja. Pemerintah pusat sudah menetapkan kebijakan besar seperti MBG dan Koperasi Merah Putih. Distanbun harus mendukung penuh agar kebutuhan dasar masyarakat terpenuhi,” ujar M. Nasir dengan nada tegas.
Distanbun Aceh Siap Kejar Target Serapan
Sementara itu, Kepala Distanbun Aceh, Cut Huzaimah, menyampaikan bahwa pihaknya terus mempercepat pelaksanaan kegiatan agar target serapan dapat tercapai sesuai komitmen dengan Sekda. Ia menegaskan bahwa seluruh jajarannya bekerja profesional, giat, dan berorientasi hasil.
“Insya Allah secara bertahap kita kejar. Kami bekerja dengan semangat tinggi untuk mencapai target serapan dan memastikan manfaatnya langsung dirasakan masyarakat,” ujar Cut Huzaimah optimistis.





