Silat dan Dakwah Bersatu di Pembukaan Program Magang PCDM Nasional di Sukabumi
Lingkanews.com | Sukabumi — Pada Sabtu (9/8), Aula Syekh Quro di Pondok Pesantren Dzikir Al-Fath dipenuhi semangat para pemuda calon dai. Kegiatan pembukaan Magang Pembibitan Calon Dai Muda (PCDM) Tingkat Nasional resmi dimulai oleh pejabat Subdit Dakwah Kemenag RI atas nama Prof. Dr. A. Zayadi, M.Pd.. Selain itu, acara juga dihadiri langsung oleh H. Samsul Fuad, S.Ag., MH selaku Kepala Kemenag Kota Sukabumi dan pimpinan pesantren, Prof. KH. Fajar Laksana.
Atraksi Silat Sang Maung Bodas Membangkitkan Semangat
Pembukaan semakin hidup karena atraksi pencak silat dari Sang Maung Bodas yang memukau penonton. Salah satu pesilat, Fakhrurrozi dari Jakarta Timur, menunjukkan jurus tradisional yang diselaraskan dengan semangat dakwahnya. Dengan gerakan yang mantap, ia membuktikan bahwa seni bela diri bisa menjadi sarana efektif untuk menyampaikan pesan keagamaan. Oleh sebab itu, pertunjukan ini mendapatkan apresiasi yang tinggi dari peserta dan undangan.
Dakwah Melalui Seni dan Budaya sebagai Pendekatan Baru
Selanjutnya, Prof. KH. Fajar Laksana menegaskan bahwa dakwah tidak hanya berjalan lewat mimbar. Ia menambahkan,
“Seni, budaya, bahkan silat merupakan bagian penting dalam menyentuh hati masyarakat secara lebih luas.”
Oleh karena itu, penggunaan media seni dan budaya membantu memperkuat jangkauan dakwah di kalangan muda dan masyarakat umum. Dengan demikian, dakwah menjadi lebih hidup dan menyentuh berbagai lapisan.
Pesan Kepala Kemenag untuk Para Dai Muda
Selain itu, H. Samsul Fuad memberikan pesan tegas kepada para peserta magang. Ia mengingatkan bahwa tugas seorang dai muda tidak cukup hanya menyampaikan ceramah, melainkan harus menjadi teladan.
“Jaga akhlak dan bangun hubungan baik dengan masyarakat. Manfaatkan magang ini sebagai ladang amal sekaligus pengalaman berharga dalam pengabdian,” ujarnya.
Oleh sebab itu, peserta didorong untuk mengimplementasikan ilmu dakwah secara nyata di lingkungan penugasan mereka.
Penempatan Peserta dan Harapan dari Forum Dai Milenial
Sebanyak 45 peserta magang mendapatkan penugasan di Ponpes Modern Dzikir Al-Fath. Sedangkan peserta lain tersebar di beberapa ponpes, seperti Ponpes Miftahul Ulum Raja Singa Terisi dan Ponpes Nurul Huda. Pada akhir acara, Tgk. Abdul Aziz, Ketua Forum Dai Milenial (FDM) Pidie, menyampaikan harapan besar agar program magang ini dapat menjadi langkah awal dalam menebarkan dakwah moderat yang kuat dan berakar di masyarakat.
“Silat bukan sekadar pertunjukan, melainkan simbol keberanian dan persatuan,” tuturnya penuh semangat. Dengan demikian, kolaborasi seni dan dakwah ini diharapkan mampu membangun kebersamaan serta memupuk nilai-nilai keislaman yang moderat.