Teungku Jamaika Kritik Keras Kinerja Kepala SKPA yang Dinilai Tak Profesional
Lingkanews.com | Banda Aceh – Mantan Juru Bicara GAM Wilayah Pase, Syardani Muhammad Syarif atau Teungku Jamaika, menyampaikan kritik tajam terhadap sejumlah Kepala SKPA. Ia menilai banyak kepala dinas tidak menunjukkan kinerja profesional dan hanya mencari keuntungan pribadi.
Dalam pernyataan pada Jumat, 1 Agustus 2025, Teungku Jamaika menilai bahwa kondisi ini sangat merugikan masyarakat. Ia pun meminta Gubernur Aceh segera mengambil tindakan tegas.
APBA Lambat Terealisasi Akibat Pola Kerja Lama
Menurut Jamaika, lambatnya realisasi Anggaran Pendapatan dan Belanja Aceh (APBA) 2025 terjadi karena SKPA masih terjebak dalam pola kerja lama. Mereka dianggap tidak menunjukkan semangat baru atau kreativitas dalam menyelesaikan program prioritas.
“Mereka bekerja seadanya dan tanpa visi. Ini sangat membahayakan masa depan Aceh,” ujarnya tegas.
Jamaika bahkan menyebut bahwa beberapa kepala dinas tak menunjukkan keberpihakan kepada rakyat. Mereka menjalankan program hanya demi formalitas, bukan karena komitmen pada pembangunan.
Kurangnya Inovasi dan Minimnya Kolaborasi
Lebih lanjut, ia menyoroti minimnya terobosan dalam pengelolaan program SKPA. Banyak dari mereka hanya bergantung pada APBA. Padahal, menurutnya, banyak peluang kerja sama dengan pihak swasta, BUMN, atau program nasional.
“Mereka tidak punya jiwa sosial. Tak ada semangat membangun Aceh secara kolektif,” ungkapnya.
Jamaika juga menekankan bahwa visi Mualem–Dek Fadh akan gagal jika dikelilingi birokrat yang stagnan. Karena itu, ia menyerukan perubahan menyeluruh dalam jajaran pejabat eselon.
Desakan Reformasi Birokrasi Segera Dilakukan
Sebagai pendukung aktif Gubernur Aceh, Jamaika menegaskan bahwa ia tidak akan tinggal diam. Ia menyampaikan bahwa pemerintahan sekarang berisiko kehilangan kepercayaan publik jika tak segera mengevaluasi SKPA.
“Saya tidak ingin Mualem dijebak birokrat yang malas dan tidak produktif,” ucap Jamaika.
Ia pun mendesak Gubernur Aceh melakukan reformasi birokrasi secara menyeluruh. Menurutnya, hanya pejabat berintegritas, kreatif, dan berpihak pada rakyat yang layak dipertahankan.
“Ganti semua yang tidak sensitif pada penderitaan rakyat. Jangan beri ruang untuk pejabat yang abai,” pungkasnya.
Sumber : theacehpost