Visa Furoda Tak Terbit, Ratusan Calon Jemaah Haji Gagal Berangkat
Lingkanews.com | Jakarta – Musim haji tahun ini membawa duka bagi ribuan calon jemaah haji furoda Indonesia. Banyak dari mereka, yang sudah mempersiapkan diri dan melunasi biaya, harus menelan pil pahit. Visa haji furoda mereka tidak terbit. Akibatnya, ratusan calon jemaah membatalkan keberangkatan ke Tanah Suci. Waktu keberangkatan mereka sudah dekat atau bahkan lewat. Situasi ini tidak hanya mengecewakan jemaah. Ini juga menyebabkan kerugian finansial miliaran rupiah bagi sejumlah biro perjalanan haji dan umrah.
Kejadian ini memicu kekhawatiran serius di kalangan penyelenggara perjalanan ibadah haji (PPIH) dan masyarakat. Banyak pihak mempertanyakan penyebab pasti tidak terbitnya visa ini. Visa furoda adalah visa haji resmi dari Pemerintah Arab Saudi, di luar kuota haji reguler dan khusus Indonesia. Para travel haji menyatakan mereka memenuhi semua persyaratan. Namun, kendala penerbitan visa terjadi pada menit-menit terakhir.
Kerugian Besar dan Evaluasi Amirul Hajj
Sejumlah pimpinan travel haji mengungkapkan kerugian besar akibat kegagalan penerbitan visa ini. Mereka menanggung biaya akomodasi di Arab Saudi, tiket pesawat yang tidak bisa kembali, serta biaya operasional lain. “Kami mengeluarkan miliaran rupiah untuk persiapan. Mulai dari akomodasi, transportasi, hingga konsumsi. Sekarang, semua terancam hangus karena visa tidak keluar,” keluh salah satu pemilik travel haji. Ia menambahkan, pihaknya juga menghadapi tuntutan pengembalian dana dari jemaah, yang jumlahnya sangat besar.
Isu ini mendapat perhatian Amirul Hajj, pemimpin misi haji Indonesia. Beliau akan melakukan evaluasi menyeluruh terhadap kasus ini. “Kami sangat menyayangkan kejadian ini. Banyak jemaah niat kuat harus menunda keberangkatan. Kami akan investigasi akar masalahnya. Apakah ada kelalaian, penipuan, atau masalah teknis lebih besar,” tegas Amirul Hajj. Evaluasi ini mencari solusi jangka panjang. Ini juga mencegah terulangnya kejadian serupa, demi perlindungan jemaah.
Pentingnya Ketelitian dan Pengawasan yang Lebih Ketat
Kasus visa furoda ini menjadi pelajaran berharga. Calon jemaah perlu lebih teliti memilih biro perjalanan haji. Pastikan legalitas dan rekam jejak yang baik. Pemerintah, melalui Kementerian Agama, harus meningkatkan pengawasan haji furoda. Ini mencegah pihak-pihak lain rugi.
Harapan terbesar saat ini adalah koordinasi intensif antara pemerintah Indonesia dan Arab Saudi. Ini untuk menyelesaikan masalah. Upaya fasilitasi pengembalian dana atau penundaan keberangkatan bagi jemaah terdampak juga menjadi prioritas. Kejadian ini menegaskan pentingnya transparansi, akuntabilitas, dan profesionalisme dalam penyelenggaraan ibadah haji. Baik itu haji reguler, khusus, maupun furoda. Ini demi kenyamanan dan ketenangan para tamu Allah.