Wali Nanggroe Sampaikan Terima Kasih kepada Presiden Rusia atas Kesempatan Aceh di Eastern Economic Forum

Wali Nanggroe Paduka Yang Mulia Tgk Malik Mahmud Al Haythar, saat berpartisipasi dalam forum Eastern Economic Forum (EEF) di Vladivostok. [Foto: Istimewa]

Lingkanews.com | Vladivostok — Wali Nanggroe Aceh, Paduka Yang Mulia Tgk Malik Mahmud Al Haythar, menyampaikan apresiasi dan terima kasih kepada Presiden Rusia Vladimir Putin. Ia menilai partisipasi Aceh dalam Eastern Economic Forum (EEF) 2025 di Vladivostok sebagai peluang besar untuk membuka kerja sama baru.

Kabag Kerjasama dan Humas Wali Nanggroe, Zulfikar Idris, menjelaskan bahwa pernyataan tersebut disampaikan saat wawancara dengan media populer Rusia, AiF (Argumenty i Fakty). Pada kesempatan itu, Wali Nanggroe hadir bersama Konsul Kehormatan RI di Vladivostok, Anton A. Zubko, dan sejumlah staf khusus.

Aceh dan Vladivostok Punya Peluang Kolaborasi Strategis

Dalam wawancara tersebut, Malik Mahmud menegaskan bahwa Aceh memiliki posisi strategis di jalur laut internasional. Ia menilai kedekatan letak Aceh dan Vladivostok membuka kesempatan untuk memperluas perdagangan, energi, dan transportasi maritim.

Selain itu, ia menyebut bahwa Vladivostok juga menempati posisi penting sebagai pusat strategis di Timur Jauh Rusia. Menurutnya, kesamaan peran kedua wilayah itu dapat menjadi pintu awal kolaborasi langsung antara Aceh dan Rusia.

Kekayaan Alam Aceh Jadi Magnet Investasi

Wali Nanggroe menekankan potensi sumber daya alam yang dimiliki Aceh. Ia menyebut cadangan minyak dan gas di wilayah utara dan barat sebagai sektor utama yang bisa menarik minat investor.

Lebih jauh, ia menyoroti produk unggulan seperti Kopi Gayo dan minyak nilam. Kopi Gayo telah masuk ke pasar Amerika dan Eropa, sementara minyak nilam menjadi komoditas penting dengan pembeli utama dari Prancis. Oleh karena itu, ia menilai Aceh membutuhkan pemasaran tepat, produksi optimal, dan distribusi yang lebih luas.

Selain sektor energi dan perkebunan, ia juga menegaskan potensi besar pada bidang perikanan, pariwisata, dan kelautan. Pantai tropis, pulau kecil, dan ombak tinggi bisa menarik wisatawan mancanegara, terutama penggemar olahraga selancar.

Fokus pada Energi dan Pengembangan Infrastruktur

Malik Mahmud menjelaskan bahwa Aceh ingin membangun kerja sama konkret dengan perusahaan energi Rusia. Menurutnya, salah satu rencana utama adalah jalur pengangkutan gas dari Sakhalin yang melintasi Aceh untuk diteruskan ke negara lain.

Selanjutnya, ia menegaskan ketertarikan Aceh pada pengalaman Rusia dalam membangun infrastruktur kota dan industri. Dengan demikian, ia berharap teknologi Rusia dapat membantu Aceh mempercepat pembangunan ekonomi berkelanjutan.

Konsul Kehormatan RI Sambut Kehadiran Delegasi Aceh

Konsul Kehormatan RI di Vladivostok, Anton A. Zubko, juga memberikan pernyataan. Ia menekankan fokusnya pada pengembangan kerja sama dagang, ekonomi, dan budaya antara Indonesia dengan Timur Jauh Rusia.

Sementara itu, ia menyampaikan rasa terima kasih atas kehadiran delegasi Aceh. “Terima kasih kepada Aceh dan pribadi Tuan Teungku Malik Mahmud Al Haythar yang memimpin delegasi tahun ini. Kami akan berusaha menjadikan kunjungan ini produktif sekaligus nyaman,” ujarnya.

Dengan kehadiran Aceh di EEF, ia berharap hubungan kedua pihak semakin erat. Ia juga menilai partisipasi ini membuka jalur baru untuk kerja sama ekonomi dan kebudayaan yang lebih intensif.

Berikan Komentar
error: Content is protected !!