Wakapolda Aceh: Upacara Bhayangkara di Blang Padang Simbol Polri Hadir dan Dekat dengan Rakyat
Lingkanews.com | Banda Aceh — Peringatan Hari Bhayangkara ke-79 berlangsung khidmat di Lapangan Blang Padang, Kota Banda Aceh, Selasa pagi, 1 Juli 2025. Gubernur Aceh, Muzakir Manaf (Mualem), tampil sebagai Inspektur Upacara dan memimpin langsung prosesi peringatan yang dihadiri ribuan peserta dari berbagai kalangan.
Hadir dalam upacara tersebut jajaran Forkopimda Aceh, para pejabat utama Polda Aceh, unsur Kodam Iskandar Muda, tokoh masyarakat, pelajar, dan tamu undangan lainnya. Lapangan Blang Padang yang menjadi ikon publik Banda Aceh dipilih sebagai lokasi untuk menegaskan keterbukaan dan kedekatan Polri dengan masyarakat.
“Polri adalah milik rakyat. Dengan melaksanakan upacara Bhayangkara di Blang Padang, kami ingin hadir di tengah-tengah masyarakat, menunjukkan bahwa Polri bukan institusi yang tertutup, melainkan mitra rakyat,” tegas Wakapolda Aceh, Brigjen Pol. Ari Wahyu Widodo usai upacara.
Polri Perkuat Hubungan Sosial Melalui Kegiatan Rakyat
Wakapolda menjelaskan bahwa Hari Bhayangkara tahun ini bukan sekadar seremoni, melainkan perwujudan komitmen Polri terhadap pelayanan publik dan keterlibatan sosial. Sejak awal Juni, Polda Aceh telah menggelar berbagai kegiatan seperti bakti sosial, donor darah, bersih-bersih rumah ibadah, bantuan kepada anak yatim, hingga pelayanan kesehatan gratis.
“Kami ingin masyarakat merasakan langsung manfaat keberadaan Polri. Kami tidak hanya hadir saat ada masalah, tapi juga saat masyarakat butuh uluran tangan,” ujarnya.
Selain itu, Polda Aceh menyelenggarakan Festival Band Bhayangkara, Bhayangkara Run, serta berbagai lomba seni dan olahraga yang menyasar generasi muda. Ari menyebut anak muda harus mendapatkan ruang agar mampu tumbuh sebagai pelopor perdamaian dan agen perubahan sosial.
“Anak muda harus diberdayakan, bukan hanya diawasi. Melalui lomba dan festival, mereka dapat mengekspresikan kreativitas secara positif dan membangun,” tegasnya.
Atraksi Budaya, Bela Diri, dan Edukasi Safety Riding Warnai Upacara
Upacara Bhayangkara ke-79 juga dimeriahkan dengan sejumlah atraksi yang mengangkat budaya Aceh dan peran strategis Polri dalam menjaga ketertiban umum. Penampilan seni tradisional, seperti rapai geleng dan tari saman, membuka prosesi upacara dengan nuansa lokal yang kental.
Aksi bela diri dari personel Polri memperlihatkan kesiapan fisik dan mental dalam menghadapi segala bentuk kejahatan. Sementara itu, demonstrasi safety riding menarik perhatian masyarakat, terutama anak-anak sekolah yang menyaksikan langsung simulasi keselamatan berkendara di lapangan.
“Kami tidak hanya memberi peringatan, tapi juga memberi contoh. Safety riding ini untuk mendidik sejak dini bahwa keselamatan berlalu lintas adalah tanggung jawab bersama,” terang Ari.
Ia menegaskan bahwa budaya tertib lalu lintas harus dimulai dari keluarga dan diperkuat oleh lingkungan sosial.
“Saling menghormati di jalan adalah bagian dari budaya modern yang harus dibangun bersama. Ini juga kontribusi kita dalam menuju Indonesia Maju,” katanya.
Pesan dan Harapan: Polri Harus Terus Berbenah dan Adaptif
Dalam peringatan ini, Gubernur Aceh, Muzakir Manaf, menyampaikan amanat yang menggugah. Ia mengucapkan selamat ulang tahun kepada Polri dan menyampaikan apresiasi atas dedikasi Polda Aceh dalam menjaga keamanan dan melayani masyarakat.
“Kami ucapkan Dirgahayu Polri ke-79. Semoga Polri terus menjadi pelindung dan sahabat masyarakat yang bijaksana serta penuh kasih,” ujar Gubernur.
Gubernur juga mengingatkan pentingnya penguatan sinergi, menjaga integritas, serta menghormati nilai-nilai adat dan agama dalam pelaksanaan tugas kepolisian di Aceh. Ia berharap Polri dapat menjadi lembaga yang profesional, adaptif, dan berorientasi pada kepentingan masyarakat.
“Hari Bhayangkara adalah momen refleksi sejauh mana Polri telah memberi manfaat bagi rakyat. Mari kita doakan agar Polri selalu diberi kekuatan dan keteguhan dalam mengemban amanah negara,” kata Mualem menutup amanatnya.
