Polda Aceh Kerahkan Ratusan Alsintan untuk Dukung Penanaman Jagung Serentak Kuartal III

Lingkanews.com | Jantho — Polda Aceh mengerahkan lebih dari 200 alat dan mesin pertanian (alsintan) untuk mendukung pelaksanaan penanaman jagung serentak kuartal III. Kegiatan ini merupakan bagian dari komitmen mendukung Asta Cita Presiden Prabowo Subianto, khususnya dalam penguatan ketahanan pangan nasional.

Adapun alsintan yang digunakan meliputi 6 unit traktor roda empat, 23 unit handtraktor, 115 unit corn seeder, 46 unit pompa air, 56 unit alat pengukur tanah, dan 46 unit sprayer. Semua peralatan ini digunakan langsung di lapangan, pada lahan-lahan pertanian yang tersebar di wilayah hukum Polda Aceh.

Kapolda Aceh, Irjen Pol. Dr. Achmad Kartiko, menyampaikan bahwa pihaknya bekerja sama dengan kelompok tani Palapa KM 66, salah satu dari 54 kelompok tani yang ambil bagian dalam penanaman tersebut.

“Benih jagung yang kami tanam adalah jenis Maxxi, varietas unggulan dari Dinas Pertanian Aceh Besar. Benih ini tahan cuaca dan mampu menghasilkan panen yang seragam,” ujar Kapolda Kartiko, usai menghadiri kegiatan di Desa Suka Damai, Kecamatan Lembah Seulawah, Aceh Besar, Rabu, 9 Juli 2025.

Perluasan Lahan Tanam dan Kerja Sama Lintas Instansi

Kapolda juga menjelaskan bahwa timnya bersama Kesatuan Pengelolaan Hutan (KPH) telah memverifikasi lahan tanam seluas 141,7 hektar. Dari total tersebut, 41 hektar merupakan lahan perhutanan sosial, dan sisanya 100,7 hektar lahan non-perhutanan sosial.

“Kami sedang mendorong kerja sama lanjutan dengan KLHK, ATR/BPN, serta pemerintah daerah agar lahan pertanian terus bertambah,” tegasnya.

Menurutnya, perluasan lahan menjadi penting untuk mendukung keberhasilan program pangan secara jangka panjang dan menyeluruh di Aceh.

Target Panen 600 Ton dan Penguatan Ekonomi Rakyat

Penanaman jagung dilakukan secara bertahap pada 56 titik lahan yang tersebar di seluruh polres dan polresta jajaran. Target panen yang ditetapkan adalah 600 ton jagung.

Kapolda menekankan bahwa penanaman ini bukan hanya bagian dari program ketahanan pangan, tetapi juga langkah strategis untuk membangun ekonomi masyarakat.

“Kami percaya ketahanan pangan dan ekonomi tidak bisa dipisahkan. Ketika masyarakat cukup makan dan berpenghasilan, maka situasi keamanan pun akan lebih stabil,” jelas Irjen Kartiko.

Ia juga mengajak seluruh instansi untuk bersinergi, terutama dalam menyelesaikan persoalan struktural seperti akses terhadap lahan dan dukungan alat.

“Kami mohon arahan dan dukungan dari Kapolri serta kementerian terkait agar pembangunan di Aceh bisa berjalan inklusif, adil, dan berkelanjutan,” pungkasnya.

Dengan sinergi lintas sektor dan pendekatan partisipatif, Polda Aceh optimis bahwa program ini akan menjadi contoh sukses pembangunan pertanian terpadu berbasis keamanan dan pemberdayaan masyarakat.

Berikan Komentar
error: Content is protected !!