Rektor UIN Ar-Raniry Minta Komisi VIII DPR RI Perkuat Dukungan bagi PTKIN di Luar Jawa
Lingkanews.com | Jakarta — Rektor Universitas Islam Negeri (UIN) Ar-Raniry Banda Aceh, Prof Dr Mujiburrahman MAg, meminta Komisi VIII DPR RI memperkuat dukungan terhadap pengembangan Perguruan Tinggi Keagamaan Islam Negeri (PTKIN), terutama di luar Pulau Jawa. Dorongan ini disampaikan dalam Rapat Dengar Pendapat (RDP) antara Komisi VIII DPR RI dan para rektor PTKIN di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Senin, 10 November 2025.
Pertemuan tersebut menjadi ruang strategis bagi pimpinan perguruan tinggi Islam untuk menyampaikan aspirasi, gagasan, dan strategi peningkatan mutu pendidikan tinggi keagamaan di Indonesia. Menurut Mujiburrahman, dukungan pemerintah dan parlemen menjadi kunci untuk memastikan pemerataan kualitas pendidikan di seluruh wilayah.
Dorongan Penguatan Kebijakan dan Anggaran
Mujiburrahman menilai PTKIN memiliki peran vital dalam mencetak sumber daya manusia unggul di bidang keagamaan dan sosial-keagamaan. Namun, kampus Islam negeri di luar Pulau Jawa masih menghadapi keterbatasan fasilitas dan anggaran yang berdampak pada kualitas layanan akademik.
Ia berharap Komisi VIII DPR RI memberikan dukungan nyata melalui kebijakan dan alokasi anggaran tambahan agar PTKIN di luar Pulau Jawa dapat berkembang sejajar dengan kampus besar di wilayah lain. Ia menegaskan bahwa pemerataan kualitas pendidikan menjadi bagian penting dalam membangun generasi yang berdaya saing nasional.
Enam Usulan Strategis untuk Kemajuan PTKIN
Dalam kesempatan tersebut, Mujiburrahman memaparkan enam usulan strategis bagi penguatan PTKIN di tingkat nasional. Pertama, peningkatan akses pendidikan melalui perluasan beasiswa, penambahan kuota KIP Kuliah, dan dukungan Bantuan Operasional Perguruan Tinggi Negeri (BOPTN).
Kedua, penguatan sumber daya manusia dengan memberikan kesempatan pendidikan lanjut bagi dosen dan tenaga kependidikan hingga jenjang S3. Ketiga, pemenuhan sarana dan prasarana kampus agar proses akademik dan administrasi berjalan optimal. Keempat, peningkatan kapasitas riset dan publikasi ilmiah untuk mendorong lahirnya inovasi bermanfaat bagi masyarakat.
Penguatan Publikasi Ilmiah dan Kerja Sama Internasional
Usulan kelima berkaitan dengan penguatan kualitas jurnal ilmiah melalui bantuan operasional bagi Rumah Jurnal di setiap kampus. Upaya ini bertujuan meningkatkan daya saing publikasi akademik di tingkat nasional dan internasional.
Terakhir, Mujiburrahman menekankan pentingnya kerja sama internasional sebagai bagian dari strategi menuju visi world class university. Ia menilai, kolaborasi lintas negara membuka peluang besar bagi PTKIN untuk memperluas jejaring akademik dan memperkuat riset global yang berkontribusi pada kemajuan ilmu pengetahuan.
Komitmen Pemerataan Pendidikan Tinggi Islam
Rektor UIN Ar-Raniry menegaskan bahwa kehadiran kampusnya dalam forum parlemen bukan sekadar agenda seremonial, tetapi bentuk komitmen akademik untuk memperjuangkan pemerataan pembangunan pendidikan tinggi Islam di seluruh Indonesia.
Ia menyebut bahwa penguatan PTKIN tidak hanya berdampak pada kemajuan lembaga pendidikan, tetapi juga pada penguatan moderasi beragama dan pembangunan karakter bangsa. Sinergi antara Kementerian Agama, DPR RI, dan PTKIN, menurutnya, menjadi pondasi penting untuk melahirkan kebijakan yang berpihak pada pemerataan pendidikan tinggi keagamaan.
Harapan untuk Dukungan Berkelanjutan
Mujiburrahman berharap dukungan Komisi VIII DPR RI dapat berlanjut dalam bentuk program dan pendanaan yang konsisten. Ia menegaskan bahwa UIN Ar-Raniry bersama PTKIN lainnya siap menjadi pusat pengembangan keilmuan Islam yang unggul, terbuka, dan berorientasi pada kemajuan bangsa.
Menurutnya, penguatan pendidikan tinggi Islam merupakan investasi jangka panjang bagi pembangunan sumber daya manusia yang berakhlak, berilmu, dan kompetitif di tingkat global.





