Empat Pulau Milik Aceh, PBN Aceh: “ Ini Tentang Harga Diri”

Drs. M. Isa Alima - Ketua DPD Patriot Bela Negara Aceh

Lingkanews.com | Banda AcehMuzakir Manaf, yang lebih dikenal sebagai Mualem dan menjabat Kepala Pemerintahan Aceh, menyatakan dengan tegas bahwa empat pulau di wilayah Aceh Singkil merupakan milik Aceh sepenuhnya. Ia menegaskan tidak akan membuka ruang kompromi dalam urusan yang menyangkut integritas wilayah.

Mualem menyampaikan bahwa polemik batas wilayah tersebut bukan hanya soal administrasi, melainkan menyangkut harga diri dan sejarah panjang rakyat Aceh. “Empat pulau itu bagian dari tanah kita, bukan sekadar titik di peta,” tegasnya di hadapan publik.

Pernyataan itu langsung menggugah semangat masyarakat Aceh yang selama ini merasa waswas dengan simpang siur informasi soal klaim wilayah.

PBN Aceh Dukung Sikap Tegas Mualem

Organisasi Patriot Bela Nusantara (PBN) Aceh menunjukkan dukungan penuh terhadap langkah Mualem. Ketua PBN Aceh, Drs. Isa Alima, menyebut pernyataan tersebut mencerminkan kepemimpinan sejati yang berani, jujur, dan berpihak kepada rakyat serta sejarah Aceh.

“Kami dari PBN Aceh memberikan penghormatan setinggi-tingginya kepada Mualem. Ini bukan sekadar pembelaan atas empat pulau, ini pembelaan terhadap harga diri Aceh,” ujar Isa. sabtu 14 Juni 2025

Menurut Isa, Mualem telah mematahkan berbagai spekulasi yang beredar selama ini. Ia menilai rakyat Aceh kini kembali melihat harapan bahwa pemimpin mereka masih memegang teguh janji untuk melindungi tanah kelahiran.

“Empat pulau itu bukan sembarang pulau. Ia simbol kedaulatan. Jika hari ini kita abai, maka sejarah akan mencatat bahwa kita telah mewariskan kelemahan,” lanjutnya.

Seruan Persatuan Demi Masa Depan Aceh

Isa juga mengapresiasi seluruh anggota DPR RI dan DPD RI asal Aceh yang tergabung dalam Forbes. Mereka telah kembali ke Aceh dan menunjukkan semangat kebersamaan dalam memperjuangkan keutuhan wilayah. Isa menyebut momen ini sebagai titik balik bagi Aceh untuk bersatu dan bersikap tegas.

Selain kepada wakil rakyat, Isa juga menyampaikan penghargaan kepada tokoh masyarakat, ulama, pemuda, dan seluruh elemen rakyat yang duduk bersama dalam satu barisan. Menurutnya, keterlibatan semua pihak menunjukkan bahwa perjuangan menjaga wilayah menjadi tanggung jawab bersama.

Ia menegaskan bahwa meskipun Aceh dan Sumatera Utara merupakan wilayah serumpun, dalam hal batas wilayah, Aceh tidak boleh mengorbankan kebenaran.

“Perbedaan penafsiran boleh terjadi. Tapi kebenaran tetap harus ditegakkan. Kita tidak sedang membenci saudara kita dari provinsi sebelah, kita hanya sedang menjaga apa yang memang milik kita,” jelas Isa.

Menutup pernyataannya, Isa menyerukan agar masyarakat Aceh menyatukan barisan, menghindari perpecahan, dan berpikir jauh ke depan demi masa depan generasi penerus.

“Hari ini kita bicara empat pulau. Tapi sejatinya kita sedang bicara tentang nasib anak cucu kita kelak. Jangan biarkan mereka lahir di atas tanah yang dikhianati oleh diam kita,” pungkasnya.

Berikan Komentar
error: Content is protected !!