Aceh Utara Siap Gelar Festival Bantayan, Sekda Pimpin Rapat Koordinasi Persiapan

Lingkanews.com | Aceh Utara — Pemerintah Kabupaten Aceh Utara menegaskan komitmennya dalam memajukan sektor budaya dan pariwisata melalui penyelenggaraan Festival Bantayan 2025. Kegiatan ini akan digelar pada 12–13 Juli 2025 di Destinasi Wisata Pantai Bantayan, Kecamatan Seunuddon, dan menjadi momentum strategis memperkenalkan kekayaan budaya masyarakat pesisir timur Aceh Utara ke khalayak luas.

Sebagai bentuk keseriusan, Sekretaris Daerah Aceh Utara, Dr. A. Murtala, M.Si, memimpin langsung rapat koordinasi persiapan Festival Bantayan yang berlangsung pada Jumat, 4 Juli 2025 di Oproom Kantor Bupati Aceh Utara.

Rapat ini menghadirkan para kepala Satuan Kerja Perangkat Kabupaten (SKPK), Camat Seunuddon, seluruh Organisasi Perangkat Daerah (OPD), aparatur gampong, tokoh adat, serta panitia pelaksana. Mereka duduk bersama untuk membahas teknis pelaksanaan dan memastikan seluruh aspek kegiatan berjalan sesuai harapan.


Festival sebagai Instrumen Pelestarian dan Penggerak Ekonomi

Dalam arahannya, Sekda A. Murtala menekankan bahwa Festival Bantayan bukan sekadar acara hiburan tahunan. Ia menilai ajang ini memiliki peran strategis sebagai alat pelestarian budaya, promosi pariwisata, dan pemberdayaan ekonomi masyarakat lokal.

“Festival Bantayan bukan sekadar hiburan, melainkan ruang pelestarian Pantai Bantayan dan penggerak ekonomi masyarakat. Ini harus kita jadikan agenda tahunan daerah,” tegas Murtala di hadapan peserta rapat.

Ia juga menyoroti pentingnya kerja sama lintas sektor dalam menyukseskan festival. Menurutnya, kolaborasi antara pemerintah, tokoh masyarakat, pelaku UMKM, dan generasi muda menjadi kunci utama keberhasilan acara.

“Keterlibatan semua unsur akan menentukan dampak nyata dari festival ini. Tidak hanya mengangkat nama daerah, tapi juga meningkatkan penghasilan warga sekitar,” tambahnya.


Ragam Atraksi Budaya dan Partisipasi UMKM

Panitia menyampaikan bahwa Festival Bantayan 2025 akan menyuguhkan berbagai atraksi budaya yang mencerminkan identitas lokal Aceh Utara. Kegiatan yang telah dirancang antara lain:

  • Pertunjukan seni tradisional dan tari kreasi Aceh,

  • Lomba olahraga masyarakat, seperti tarik tambang dan panjat pinang,

  • Festival kuliner Kuah Lada dan makanan khas pesisir,

  • Lomba permainan rakyat,

  • Pameran kerajinan tangan lokal,

  • Bazar kuliner UMKM binaan Dinas Koperasi dan UKM.

Camat Seunuddon dalam kesempatan tersebut menyatakan pihaknya telah berkoordinasi dengan seluruh aparatur gampong agar ikut ambil bagian dalam menyukseskan kegiatan ini, mulai dari kebersihan lokasi hingga penyambutan tamu luar daerah.

“Warga kami sangat antusias. Festival ini menjadi kebanggaan dan semangat baru bagi masyarakat Seunuddon untuk terus menjaga serta mempromosikan Pantai Bantayan,” ujarnya.


Harapan Terhadap Peran Generasi Muda dan Strategi Keberlanjutan

Selain sebagai destinasi wisata, Pemerintah Kabupaten Aceh Utara melihat Pantai Bantayan sebagai bagian dari warisan identitas budaya yang harus diwariskan ke generasi mendatang. Oleh karena itu, Festival Bantayan juga dirancang sebagai ruang edukasi bagi kalangan muda agar lebih mengenal dan mencintai akar budaya mereka.

Sekda Murtala mengajak seluruh elemen masyarakat untuk menghidupkan kembali nilai-nilai kearifan lokal yang selama ini mulai tergeser oleh budaya luar. Ia berharap festival ini mampu menjadi media yang efektif untuk menumbuhkan kesadaran dan kecintaan generasi muda terhadap tradisi daerah.

“Keberlanjutan budaya Aceh ada di tangan anak-anak muda hari ini. Melalui Festival Bantayan, kita ajak mereka mencintai, mengembangkan, dan menjaga budaya Aceh dengan semangat baru,” tuturnya.

Dinas Pariwisata Aceh Utara juga menyatakan dukungan penuh terhadap pelaksanaan festival. Mereka tengah mempersiapkan materi promosi digital, mengundang komunitas seni, serta menjalin kerja sama dengan media untuk memperluas jangkauan informasi festival ke tingkat provinsi bahkan nasional.

Berikan Komentar
error: Content is protected !!