Pemerintah Aceh Ajak Investor Tanam Modal di Sektor Unggulan: Tambang, Pertanian, Perikanan hingga Pariwisata Siap Dikembangkan

Drs. M. Isa Alima Ketua Patriot Bela Nusantara (PBN) dan Asosiasi Wartawan Internasional (ASWIN) Aceh

Lingkanews.com | Banda Aceh  Pemerintah Aceh menegaskan komitmennya untuk membuka diri terhadap arus investasi di berbagai sektor unggulan. Potensi besar yang dimiliki Aceh, mulai dari kekayaan tambang, pertanian, kelautan, hingga pariwisata, kini menjadi daya tarik utama yang ditawarkan kepada investor.

Sikap terbuka ini juga mendapat dukungan dari Dewan Pimpinan Daerah Patriot Bela Nusantara (DPD PBN) Aceh. Ketua DPD PBN Aceh, Drs. Isa Alima, menilai inisiatif pemerintah untuk mendorong investasi harus dibarengi dengan regulasi yang ramah dan jaminan kenyamanan berusaha bagi para pemodal.

“Aceh ini tanah kaya, potensinya luar biasa. Pemerintah sekarang sangat welcome. Maka dari itu kita ajak para investor untuk datang dan menanamkan modalnya. Kita juga minta regulasi dipermudah dan suasana yang kondusif dijaga bersama,” tegas Isa Alima di Banda Aceh, Senin (30/6/2025).


Tambang, Pertanian, dan Perikanan Jadi Sektor Unggulan

Isa Alima menyoroti sektor pertambangan sebagai salah satu potensi besar yang belum tergarap optimal. Ia menyebut Aceh menyimpan mineral logam, batubara, dan emas yang dapat dikembangkan dengan pendekatan modern dan ramah lingkungan.

“Jika kita permudah investasi tambang dengan pengawasan lingkungan yang baik, lapangan kerja terbuka luas. Kemiskinan bisa ditekan,” ujarnya.

Selain itu, ia menekankan pentingnya penguatan sektor pertanian dan perkebunan. Aceh memiliki lahan subur dengan komoditas unggulan seperti kopi Gayo, kelapa sawit, kakao, dan hortikultura. Menurutnya, yang dibutuhkan adalah investor yang bersedia menanamkan modal untuk industri pengolahan agar nilai tambah produk meningkat.

“Kita butuh investor untuk industri pengolahan hasil pertanian. Itu akan meningkatkan pendapatan petani dan memperkuat ekonomi lokal,” tambah Isa.

Di sektor kelautan dan perikanan, Aceh memiliki garis pantai panjang dan sumber daya laut melimpah. Namun, Isa menilai masih minim infrastruktur seperti cold storage, pabrik pengolahan, dan fasilitas logistik.

“Jika ada pabrik pengolahan dan rantai dingin yang memadai, kita bisa ekspor lebih banyak. Ekonomi nelayan pun akan terangkat,” jelasnya.


Energi Terbarukan, Pariwisata, dan Industri Halal Butuh Sentuhan Investor

Selain sektor primer, Isa juga menyoroti besarnya potensi energi terbarukan di Aceh, mulai dari panas bumi, air, angin, hingga tenaga surya. Ia menilai sektor ini sangat prospektif untuk pengembangan energi bersih.

Di sektor pariwisata, Aceh menyimpan kekayaan alam dan budaya yang menarik wisatawan. Mulai dari Sabang, pantai-pantai indah, wisata religi, hingga budaya Islam yang khas. Isa mengajak investor untuk membangun fasilitas pendukung seperti hotel, resort, dan jasa wisata modern.

“Aceh punya banyak destinasi eksotis. Kita ingin investor masuk membangun sektor wisata agar bisa bersaing secara nasional dan global,” ujarnya.

Isa juga menekankan potensi Aceh sebagai pusat industri halal. Dengan basis syariat Islam yang kuat, Aceh dinilai sangat cocok untuk pengembangan makanan halal, fesyen muslim, wisata halal, dan lembaga keuangan syariah.

“UMKM juga perlu dukungan modal, teknologi, dan pasar. Semua itu bisa digerakkan lewat investasi yang terarah,” tambahnya.


Dorong Reformasi Regulasi dan Stabilitas untuk Tarik Investasi

Di tengah semangat membuka investasi, Isa Alima juga mengingatkan pentingnya reformasi regulasi. Ia mendorong pemerintah daerah untuk memangkas birokrasi dan mempercepat perizinan.

“Jangan persulit izin. Jangan biarkan birokrasi berbelit. Kalau kita ingin maju, kita harus permudah regulasi, jaga keamanan, ciptakan kenyamanan bagi investor,” ujarnya tegas.

Menurut Isa, masuknya investasi ke berbagai sektor strategis akan memberikan efek berganda yang besar bagi pembangunan Aceh. Ia menyebut bahwa peningkatan investasi akan membuka lapangan kerja, menurunkan angka pengangguran, dan mendorong pertumbuhan ekonomi daerah.

“Ini jawaban untuk pengentasan kemiskinan. Mari kita bersatu memajukan Aceh dengan narasi positif. Aceh siap untuk maju, sejahtera, dan bermartabat,” tutup Isa Alima.

Berikan Komentar
error: Content is protected !!